News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2024

Profil Singkat 5 Calon Gubernur dari Demokrat yang Terpilih di Pilkada 2024 Versi Quick Count

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerahkan surat rekomendasi kepada 11 pasangan calon kepala daerah untuk maju di Pilkada Serentak 2024 tingkat kabupaten/kota wilayah Provinsi Jawa Timur, di Kantor DPP Partai Demokrat, Kamis (8/8/2024). 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Partai Demokrat mengklaim 5 kadernya terpilih menjadi gubernur versi hasil hitung cepat atau quick count di Pilkada Serentak 2024.

"Ini menjadi kesuksesan besar, karena sebelum Pilkada serentak ini, Partai Demokrat hanya memiliki 2 kader utama sebagai wakil gubernur yaitu Jatim dan Kaltara. Mengalami kenaikan 400 persen," ujar Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani kepada wartawan, Kamis (28/11/2024).

Calon gubernur Demokrat paling banyak menang di daerah Sulawesi versi quick count.

Profil singkat 5 kader Demokrat yang terpilih jadi gubernur versi quick count :

1. Calon Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka

Suhardi Duka,  lahir 10 Mei 1962 saat ini menjabat sebagai Anggota DPR RI mewakili daerah pemilihan Sulawesi Barat,

Sebelumnya, dia pernah  menjabat Bupati Mamuju selama 2 periode yakni 2005–2010 dan 2010–2015.

Suhardi Duka dan Kalma Kata diusung Partai demokrat dalam Pilkada Sulawesi Barat, Jumat (5/8/2016).  

Dan juga menjabat Ketua DPRD Kabupaten Mamuju periode 2000–2005.

Saat ini dia masih menjabat Ketua DPD Partai Demokrat  Sulbar .

2. Calon Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail

Gusnar Ismail, lahir 12 Desember 1959 adalah Gubernur Gorontalo tahun 2009 dan 2012.

Sebelumnya ia menjabat sebagai Wakil Gubernur Gorontalo dua periode yakni 2001–2006 dan 2007–2012. 

Gusnar Ismail adalah Ketua DPD Partai Demokrat Gorontalo (2011–2021).

Gusnar Ismail 

3. Calon Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid

Anwar Hafid lahir 14 Agustus 1969 saat ini menjabat sebagai Anggota DPR-RI sejak 2014.

Ia mewakili daerah pemilihan Sulawesi Tengah.

Sebelumnya ia menjabat sebagai Bupati Morowali dari 2007 hingga 2018.

Saat ini Anwar Hafid masih menjabat Ketua DPD Demokrat Sulawesi Tengah.

Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Tengah Anwar Hafid (Dok. Anwar Hafid)

4. Calon Gubernur Papua Barat Daya Abdul Fari Umlati

Abdul Faris Umlati lahir 12 Februari 1973 adalah Bupati Raja Ampat 2 periode yakni 2016–2021 dan 2021–2024.

Abdul Faris Umlati pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Raja Ampat 2 periode yakni 2009–2014 dan 2014–2015.

Saat ini dia masih menjabat Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua Barat.

5. Calon Gubernur Kalimantan Tengah, Nadalsyah

Nadalsyah lahir 12 Maret 1965 adalah bupati Barito Utara yang menjabat pada periode 2013–2018 dan 2018–2023.

Saat ini dia menjabat Ketua DPD Demokrat Kalimantan Tengah.

Bakal calon gubernur (bacagub) Kalimantan Tengah, Nadalsyah, dan bakal calon wakil gubernur (bacawagub) Kalimantan Tengah, Sigit K Yunianto. (Kolase Tribunnews.com)

Secara umum, Kamhar menuturkan kepala daerah tingkat provinsi yang didukung Demokrat juga diklaim menang 24 dari 33 provinsi dari hasil hitung cepat yang muncul. 

"Dari 37 Provinsi yang melaksanakan Pilgub, 33 Provinsi hasil perhitungan cepatnya telah masuk. Dari data yang telah masuk tersebut, Partai Demokrat memperoleh kemenangan di 24 Provinsi atau sebesar 72,7 persen. Kita masih menunggu data dari 4 provinsi lagi," jelasnya.

Kamhar mengapresiasi pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 yang sudah berlangsung secara kondusif.

Dia menyatakan kemenangan yang diperoleh Demokrat disebut berkualitas.

"Ini kemenangan yang berkualitas, karena sebagian dari kemenangan ini tak sekedar hanya mengusung Paslon saja, namun sukses menempatkan kader utama Partai Demokrat," katanya.

"Tentu saja kami menghormati proses yang tengah berjalan untuk menunggu hasil penetapan KPU. Namun secara empiris dan secara ilmiah klaim kemenangan ini berdasar dan dapat dipertanggung jawabkan," tutupnya.

PDIP Klaim Menang di 14 Provinsi

Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengeklaim calon gubernur-wakil gubernur yang diusung PDIP berhasil menang di 14 provinsi pada Pilkada Serentak 2024 berdasarkan hasil penghitungan suara versi internal.

Provinsi itu meliputi Aceh, Riau, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Barat.

Hasto secara khusus menyoroti hasil Pilkada Serentak 2024 di kawasan Papua.

“Papua menjadi simbol eksploitasi. Berbagai upaya-upaya untuk membangun infrastruktur jalan, mereka itu menjadi bagian dari kepentingan oligarki untuk memperluas eksploitasi sumber daya alam yang ada di Papua sehingga mereka memiliki respon dengan memenangkan PDI-P,” kata Hasto dalam jumpa pers di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Ia juga menyoroti hasil Pilkada Riau dan Pilkada Tebing Tinggi di mana untuk kali pertama, usungan PDI-P berhasil memenangkan pilkada.

Hasto juga menyinggung hasil menggembirakan untuk PDI-P pada Pilkada Kabupaten Bekasi serta Pilkada Kabupaten Gunungkidul.

Di Tapanuli Tengah, kader PDI-P Masinton Pasaribu juga diprediksi menang dari rivalnya. Hasto menganggap hal ini sebagai suatu kemajuan karena Masinton merupakan sosok yang vokal terhadap Joko Widodo.

“Artinya ini juga menunjukkan bagaimana ketika 'kandang banteng' dicoba diambil alih, yang terjadi justru 'kandang banteng' ini berkembang biak. Ini mencerminkan besarnya dukungan rakyat bahkan basis PDI Perjuangan pun mengalami perluasan,” kata Hasto.

“Demikian pula di daerah-daerah seperti Papua Induk kita berhadapan dengan melawan mantan Kapolda yang ternyata juga, bagaimana Papua Induk itu mereka telah merasakan berbagai bentuk intimidasi dan kemudian mereka memberikan perlawanan dengan memenangkan kader PDI Perjuangan,” ujar dia.

Hasto menyebutkan, jumlah kemenangan kandidat usungan PDI-P meningkat dibandingkan pilkada sebelumnya yakni dari 6 menjadi 14 provinsi.

"Kemudian yang berasal dari kader itu sebelumnya juga hanya sekitar 5, kemudian sekarang menjadi 9,” kata dia.

Penulis: Igman/Fransiskus/Has

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini