"Pulang pascaoperasi dikasih obat paracetamol dan antibiotik," kata Yeni ditanya apakah ada obat-obatan yang dikonsumsi Desfa sesudah keluar rumah sakit.
Namun, kondisi kesehatan Desfa Anjani turun dan semakin mengkhawatirkan. Dari luka jahitan operasi tersebut keluar cairan kental berwarna kuning kehijauan.
Ia lalu dibawa ke RS Hermina Jakabaring, sebelum kemudian dirujuk ke RSMH Palembang pada Selasa (7/3/2023).
Berat badan Desfa saat dibawa kembali ke rumah sakit drop dari 18 kilogram kini hanya 12 kilogram. Ia diperkirakan kekurangan banyak nutrisi.
"Fokus dokter sekarang mau perbaiki gizi anak saya karena kan posisi dia tubuhnya lemah dan kurang gizi karena tidak makan sejak masuk rumah sakit, hanya lewat infus," kata Herman, Rabu (8/3/2023).
Masuk ke RSMH Palemebang, Desfa langsung ditangani di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Menurut Herman, pemeriksaan menunjukkan ada infeksi di bekas jahitan operasi usus buntu.
"Iya infeksi, kata dokter ada bagian usus yang pecah," katanya. Herman belum tahu persis kondisi Desfa di PICCU karena keluarga tak diizinkan masuk.
Namun saat dalam perjalanan menuju RSMH, kata Herman, Desfa Anjani masih bisa diajak berkomunikasi.
"Kami belum ada yang boleh masuk, jadi tidak tahu kondisi Desfa bagaimana," kata Herman yang tetap menunggui putrinya di bagian luar rumah sakit.(Tribunnews.com/TribunSumsel.com/Rachmad Kurniawan/Fransiska Kristela)