Meski potensinya besar, jumlah wisatawan domestik yang berkunjung ke Teluk Cenderawasih masih minim.
Kepala Balai Besar TNTC Supartono, mengatakan komposisi jumlah kunjungan wisata di Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC) selama ini didominasi wisatawan mancanegara.
Hal ini diduga karena sensitivitas wisatawan domestik soal akomodasi dan harga tiket untuk mengunjungi wilayah Papua dan Papua Barat serta minimnya event di sekitar kawasan.
"Mungkin ya karena biaya akomodasi dan tiket yang cukup tinggi sehingga wisatawan domestik masih minim berkunjung ke TNTC," katanya.
Selain itu, pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia sejak pertengahan 2020 mengakibatkan terhentinya aktivitas wisata di Indonesia.
Bahkan, aktivitas wisata di seluruh taman nasional di Indonesia sempat ditutup.
"Artinya pada 2020-2021, aktivitas wisata hampir sepenuhnya berhenti total," ujarnya.
Seiring mulai menurunkan pandemi Covid-19 di Tanah Air dan adanya reaktifasi kunjungan wisata di seluruh taman nasional diharapkan mampu mendongkrak kembali kunjungan wisata di kawasan TNTC.
"Kita saat ini sedang bangkit pascapandemi Covid-19 yang cukup lama. Kami berharap tahun ini dan mendatang jumlah wisatawan ke TNTC semakin bertambah, baik wisatawan mancanegara maupun domestik," katanya.
Menurutnya, di kawasan TNTC, terdapat 14 objek wisata yang tidak kalah indahnya dengan Raja Ampat.
Belasan objek wisata tersebut adalah Pulau Nusrowi, Pulau Rumberpon, Pulau Purup, Pulau Roswar, Pulau Yop, Aisandami, Selat Numamuram, dan Yende.
Ada juga Tanjung Ayami, Kepulauan Auri, Kwatisore, Tanjung Napan Yaur, Pulau Pepaya Nutabari dan Nuburi, serta Tanjung Mangguar.(Tribunnews.com/TribunPapuaBarat/Libertus Manik Allo)
ARTIKEL INI JUGA TAYANG DI ;
Baca Selanjutnya: Gugusan kepulauan auri surga kecil bagi penyelam dapat temukan pesawat tempur hiu hingga penyu