Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri Jaringan Santri Indonesia (JSI) yang juga mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie, berpesan kepada umat Islam, agar tidak mudah diajak untuk saling bermusuhan karena perbedaan pendapat dan pilihan.
Sehingga, dia menilai Pilpres 2024 sudah seharusnya dimaknai sebagai proses politik biasa.
Sebab, kata Marzuki, tantangan umat Islam ke depan sangat beragam termasuk di masa kampanye seperti ini demokrasi dan kesatuan sebagai bangsa akan diuji.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri Doa Syukur dan Zikir Akhir Tahun 2023, di Islamic Center Brebes, Jawa Tengah, Minggu (10/12/2023).
"Kontestasi jangan menimbulkan kegaduhan, kerusuhan dan permusuhan. Karena siapapun yang terpilih adalah wakil kita, siapapun yang akan terpilih adalah presiden kita. Dan kita akan bersatu kembali nanti setelah pemilu selesai," kata Marzuki.
Marzuki Alie meminta jemaah agar meneladani sikap Prabowo Subianto, yang sudah mencontohkan langsung bagaimana pemilu itu dijalani dengan damai, sejuk dan adem.
Sebab, pada saatnya nanti setelah pemilu selesai umat harus bersatu kembali membangun Indonesia.
"Beliau berpesan kepada kita semua kalau ada yang mengajak permusuhan, jangan ditanggapi. Pada ujungnya kita akan bersatu kembali karena kita semua bersaudara dalam kesatuan dalam negara Indonesia," ujar Marzuki Alie
Lebih lanjut Marzuki mengatakan, saat ini sudah masuk ke tahun politik di mana semua tim pasangan calon berkampanye di berbagai platform media.
Tidak sedikit informasi yang beredar itu diproduksi oleh oknum untuk menyerang pihak lawan.
"Banyak grup-grup WhatsApp yang kalau saya ikuti kadang-kadang saya sangat prihatin sekali karena apa muncul berbagai fitnah muncul berbagai berita hoax dan sebagainya dan yang paling menyedihkan kita percaya dengan berita-berita itu," kata Marzuki.
Marzuki menyarankan kepada masyarakat jika menemukan hal-hal negatif dalam beberapa bulan ke depan sebaiknya dibiarkan saja dan tidak perlu disebarkan ulang.
"Sebaiknya kalau berita-berita itu muncul tidak usah kita baca, kita hapus saja karena kita ini bersaudara kontestasi ini bagian daripada kesepakatan kita untuk menjadi negara demokrasi," ucap dia.
Sementara itu, Ketua Umum JSI Provinsi Jawa Tengah Ismail Fahmi mengatakan, kegiatan Doa Syukur dan Zikir Akhir Tahun ini dilaksanakan sebagai wujud khidmat JSI untuk Indonesia maju.
“Syukur alhamdulillah pada hari ini ribuan jama'ah bisa hadir dalam acara doa syukur dan dzikir akhir tahun harapannya apa harapannya adalah untuk kebaikan Bangsa Indonesia,” ujar Fahmi.
Fahmi bersyukur ribuan jemaah sangat antusias hadir untuk silaturahmi, berzikir dan berdoa di penghujung tahun 2023 ini.
Hal itu membawa semangat dan harapan yang tinggi dari jamaah, terutama dalam momentum yang tepat di Pemilu 2024, mendapat pemimpin yang akan membawa Indonesia lebih baik lagi.
Baca juga: Marzuki Alie Sampaikan Pesan Prabowo: Umat Islam Jangan Mudah Terpecah Akibat Hoaks dan Fitnah
“Ini karena semangat untuk perbaikan yang lebih baik karena saat ini Indonesia sudah baik, biar lebih baik lagi artinya kalau sekarang Presiden Jokowi sudah menghadirkan sesuatu yang baik untuk negara ke depan setelah pemilu menghasilkan presiden yang lebih baik lagi kinerjanya,” tandas dia.