TRIBUNNEWS.COM - Staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) harus mengeluarkan tenaga lebih saat mendistribusikan logistik Pemilu 2024.
Terlebih saat distribusi ke wilayah Krayan yang terkendala akses jalan.
Tak jarang, petugas merasa takut hinga mabuk perjalanan.
Untuk diketahui, wilayah Krayan sendiri merupakan salah satu wilayah di Kaltara yang berbatasan langsung dengan Sabah dan Sarawak, Malaysia.
Pendistribusian logistik Pemilu 2024 di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) membutuhkan kerja ekstra dari para petugas.
Letak dan kondisi geografis Nunukan yang terdiri kepulauan, menjadi tantangan tersendiri yang dihadapi petugas di lapangan.
Tidak semua kecamatan di Nunukan dapat diakses dengan mudah menggunakan moda transportasi darat. Melainkan harus dengan kapal, long boat, bahkan pesawat terbang.
Pada Pemilu 2024 ini, pendistribusian logistik di Nunukan dimulai dari wilayah terjauh, terpencil, dan hanya dapat dilakukan menggunakan pesawat terbang.
Wilayah tersebut tidak lain adalah dataran tinggi Krayan yang memiliki lima kecamatan yakni Krayan Induk, Krayan Tengah, Krayan Selatan, Krayan Barat, dan Krayan Timur.
Staf KPU Nunukan, Agus menceritakan, distribusi logistik Pemilu di Krayan harus menumpang pesawat milik TNI.
Dijadwalkan mulai 3 Februari 2024 logistik Pemilu harus sudah tersebar di 5 kecamatan dataran tinggi Krayan.
Baca juga: Bawaslu Temukan Banyak Logistik Pemilu Rusak di Ratusan Daerah
"Rencana kalau tidak pakai pesawat jenis Pilatus berarti pakai pesawat TNI. Untuk jenis Pilatus bisa 21 kali terbang maksimal muatan 800 Kg dengan penumpang lima orang. Kalau pesawat TNI kapasitas 2 ton bisa dua kali terbang saja," kata Agus.
Agus merupakan staf KPU Nunukan yang sejak Pemilu 2015 ditugaskan untuk ikut dalam pendistribusian logistik ke Krayan.
Jumlah kotak suara khusus untuk dataran tinggi Krayan sebanyak 450 kotak dan 360 bilik suara. Sementara jumlah TPS (tempat pemungutan suara) di Krayan ada sebanyak 90 TPS.