Kecamatan yang dimaksud yakni Sei Menggaris, Sebuku, Tulin Onsoi Sembakung, Sembakung Atulai, Lumbis, Lumbis Pansiangan, Lumbis Ogong, dan Lumbis Hulu. Termasuk Pulau Sebatik.
Setelah distribusi ke Krayan selesai, dilanjutkan tanggal 5 Februari 2024 mengantarkan logistik Pemilu ke Dapil IV lainnya.
"Dari gudang logistik di Nunukan menuju dermaga pakai truk. Nanti truk dinaikkan ke Kapal LCT (landing craft tank) menuju Sei Ular lalu jalan darat ke Sei Menggaris, Sebuku, Tulin Onsoi dan sekitarnya," ujar Agus.
Sedangkan untuk mengakses Kecamatan Lumbis dan sekitarnya, harus menggunakan long boat lagi dari wilayah Mansalong.
"Rutenya dari Sei Ular ke Mansalong sekira enam jam perjalanan darat menggunakan truk. Lalu dari Mansalong ke Lumbis Pansiangan pakai long boat selama satu jam setengah. Itu kecamatan terjauh di wilayah Lumbis. Kalau cuaca kurang bagus ya bermalam di Mansalong," ungkapnya.
Pada Pemilu 2019, sempat terjadi pemungutan suara ulang untuk Kecamatan Tulin Onsoi, lantaran logistik Pemilu basah dalam perjalanan akibat air hujan.
"Waktu itu yang ditutupi terpal bukan bak truknya tapi logistiknya. Sehingga air hujan masuk lewat bak sampai basah semua logistik Pemilu," kata dia.
Pengalaman tersebut diharapkan tidak terjadi lagi pada Pemilu 2024, supaya pemungutan suara ulang bisa dihindari.
"Makanya saya cek nanti, kalau truk tidak pakai terpal tidak boleh jalan. Jangan sampai nanti pemungutan suara ulang," ucap Agus.
Anggaran Distribusi Logistik Capai Rp1 Miliar
Terpisah, Ketua KPU Nunukan, Rahman membeberkan anggaran distribusi logistik Pemilu mencapai satu miliar rupiah.
Ini berdasarkan karakter Kabupaten Nunukan yang kecamatannya terdiri dari kepulauan, sehingga membutuhkan anggaran distribusi logistik yang tidak sedikit.
Kondisi wilayah tersebut yang terkadang membuat petugas kerap bolak-balik naik pesawat untuk mendistribusikan logistik dari Nunukan.
"Perkiraan anggaran yang terpakai untuk distribusi logistik ke 21 kecamatan capai Rp1 miliar lebih. Karena dari Nunukan menuju ke kecamatan lalu desa-desa dan terakhir ke TPS," jelas Rahman.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Cerita Staf KPU Nunukan saat Distribusi Logistik Pemilu ke Pelosok, Takut hingga Mabuk Perjalanan