TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dengan ucapan selamat dan pidato yang disampaikan kepada publik beberapa saat setelah ada hasil hitung cepat (quick count) pemungutan suara putaran kedua pada 20 September 2012 lalu, Jokowi berharap Foke-Nara tidak melakukan gugatan hasil Pemilukada ini ke MK.
"Moga-moga dengan suasana yang kami bangun, semoga enggak ada lah gugatan. Pak Fauzi kemarin kan sudah menyampaikan, beliau kan sangat negarawan, sportif," kata Jokowi.
Atas terpilihnya dirinya menjadi gubernur DKI, Jokowi sudah merencakan untuk menemui Foke seusai dilantik. "Ya gampanglah, setelah ini. Saya mau ngejar surat-surat dulu," imbuhnya.
Sujud Syukur
Hasil rekapitulasi suara dari KPUD DKI Jakarta di Hotel Borobudur pada Jumat (28/9/2012), menunjukan Jokowi-Ahok mengumpulkan 2.472.130 atau (53,82 persen) suara. Sementara pasangan Foke-Nara memperoleh 2.120.815 (46,18 persen) suara.
Jokowi mengaku dirinya mengetahui hasil itu dari pemberitaan di televisi. "Kemarin saya sedang muter-muter (keliling). Saya tahunya dari tv," ujarnya.
Ia mengaku tidak kaget atas hasil penghitungan yang menempatkannya sebagai pemenang itu. Sebab, ia sudah meyakini penghitungan suara real count yang dilakukan internal partainya pada H+2 setelah pemungutan suara 20 September 2012 sudah menggambarkan kemenangannya.
"Ya biasa, karena real count juga sudah kami hitung pada dua hari setelah hari-H. Meskipun hasilnya tidak persis sama, tapi agak mirip lah," imbuhnya.
Menurut Jokowi, tak ada euforia dari dirinya saat penghitungan suara real count internal partainya menunjukan dirinya unggul. "Ya biasa saja. Saya itu enggak pernah kagetan. Saya biasa saja, saya sujud syukur, tapi tidak kagetan," kata Jokowi.
Ia mengaku tidak kaget mengingat ada tanggung jawab yang besar di balik jabatan seorang gubernur DKI Jakarta. "Kan ini bukan soal menang atau tidak menang. Ini soal tanggung jawab besar loh, bukan seperti mendapat apa saja saya," tandasnya.
KLIK JUGA: