Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu)Jepang sangat menyayangkan komentar pengamat Transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Darmaningtyas, yang dimuat di Tribunnews tanggal 29 November 2012 dengan judul MTI : Proyek MRT Buat Indonesia Dijajah Jepang.
"Seperti yang tercantum dalam pernyataan dari Dedi Priatna, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengenai proyek MRT, bahwa proyek itu dari Pemerintah Indonesia," papar seorang pejabat di Kemenlu Jepang yang bertanggungjawab khususnya mengenai proyek MRT tersebut, kepada Tribunnews.com, Jumat (30/11/2012), di Tokyo.
Menurutnya, Jepang adalah satu dari negara-negara yang mendukung untuk pembangunan Indonesia. Bantuan ini pun diberikan berdasarkan permintaan dari Pemerintah Indonesia.
"Kami sangat menyesalkan adanya komentar demikian, terutama dari Darmaningtyas yang mungkin telah menjadi kesalahpahaman, seperti tertulis pada berita tersebut," paparnya lebih lanjut.
Seperti tertulis pada berita tersebut, Darmaningtyas mengatakan, "MRT penuh dengan intervensi asing terutama dari pihak Jepang, sepertinya kita ingin diatur oleh Jepang," katanya dalam Rapat Pemaparan MRT bersama Pemprov DKI di Balaikota, Rabu (28/11/2012).
Menurutnya, awal proyek MRT sebenarnya bernama subway dan semuanya bawah tanah. Namun pada perjalanannya, proyek ini berubah nama menjadi MRT karena pengaruh Jepang dan mengikuti kehendak Jepang dengan memasukan konsep elevated (layang) dalam proyek ini.
"Dengan begitu pemerintah menyodorkan diri untuk dijajah Jepang karena faktor pinjaman dana," kata Darmaningtyas lebih lanjut.
METROPOLITAN POPULER