TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah karyawan Damri melakukan aksi mogok di depan kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kamis (12/9/2013) sore. Puluhan karyawan yang menutupi pintu masuk kantor Dahlan Iskan tersebut menuntut penyesuaian gaji yang terbilang rendah.
Supardi, salah satu karyawan Damri, menuturkan aksi demo ini sudah tiga hari ini merupakan aksi lanjutan dari penyesuaian gaji karyawan Damri yang masih teramat minim. "Gaji kami itu sangat kecil, di bawah Upah Minimum Provinsi (UMP) Surabaya sebesar Rp 1,7 juta. Gaji saya hanya Rp 1,5 juta padahal saya sudah 19 tahun mengabdi," katanya.
Selain meminta kenaikan gaji, para buruh perusahaan pelat merah ini juga meminta uang pensiunan pegawai Damri yang belum dibayarkan perseroan. Jumlah mantan karyawan Damri yang belum mendapatkan uang pensiun diklaim mencapai ratusan.
Di akhir aksi demonstrasi, mereka masih tetap berkumpul di depan kantor Kementerian BUMN. Ternyata, solar dari bus yang membawa aksi sudah habis, akibatnya mereka tidak bisa pulang. "Solar sudah habis semua gak bisa pulang, mau bagaimana lagi, ini demo kan biaya patungan," katanya.