News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

APTB Bogor-Tanjungpriok Mulai Beroperasi

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bus Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus TransJakarta (APTB) jurusan Tanah Abang-Bogor melintas seusai diresmikan di Halte Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2013). Sekitar 10 bus akan melayani warga dengan tarif Rp 14.000 dan Rp 5.000 untuk warga yang beli tiket melalui loket TransJakarta. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali meluncurkan rute Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) yakni jurusan Bogor-Tanjungpriok, Jumat (6/12/2013).

Rute APTB ini akan terintegrasi dengan TransJakarta Koridor X (Tanjungpriok-Cililitan). APTB ini adalah yang ke 11 yang dioperasikan. Peluncuran APTB dilakukan di Halte Cempakaputih, Jakarta Pusat.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, APTB ini diharapkan bisa menambah okupansi, atau tingkat keterisian jalur TransJakarta.

"Kita sudah mulai Sterilisasi jalur TransJakarta, dengan beroperasinya satu lagi jalur APTB, maka jalur akan terus terisi, headway atau jarak antarbus akan semakin dekat," ujar Pristono.

Menurutnya, operator swasta berminat mengoperasikan rute APTB karena jalur sudah steril. Efeknya, semakin banyak pengendara kendaraan pribadi yang menjadi penumpang angkutan umum. Dalam acara tersebut, Pristono bersama Direktur Hiba Utama, Khrisna Hidayat masuk ke dalam bus berwarna biru tersebut.

Bus APTB ini memiliki panjang sembilan meter dengan berkapasitas 85 orang. Untuk rute ini, Hiba Utama sebagai operator mengoperasikan sebanyak 10 bus dan akan ditambah jika permintaan tinggi.

"Operator sudah mengetahui potensi jumlah penumpang, makanya mereka tertarik menjalankan rute ini, dengan APTB sebanyak 123 bus, dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) seperti Kopaja AC, kita yakin semakin banyak penumpang angkutan umum," jelas Pristono.

Berdasarkan studi yang dilakukan pada 2011, diketahui jumlah orang yang melakukan perjalanan dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi mencapai 3,6 juta perjalanan perhari.

"Sedangkan saat ini dipastikan sudah lebih banyak lagi, sehingga untuk menekan penggunaan kendaraan pribadi yang menuju Jakarta, sistem direct service diterapkan," ujarnya.

Direktur Hiba Utama Khrisna mengatakan, ke depannya, APTB ini direncanakan memiliki layanan Wifi gratis, dan GPS untuk memudahkan pemantauan posisi bus. Seperti diketahui, Pemprov DKI menjalankan sistem APTB dan BKTB dengan mencontoh sistem Bus Rapid Transit (BRT) di Guangzhou, Cina. Mereka menggunakan sistem direct-services, dimana 'metro-buses' (bus kota) dapat masuk dan keluar koridor BRT.

Dihubungi terpisah, pengamat transportasi Darmaningtyas, mengatakan peluncuran APTB memang baik, namun perlu dilihat efektivitasnya.

"APTB jangan hanya dilihat dengan banyaknya layanan atau rute yang dijalankan, tapi dari jumlah penumpangnya," ujarnya.

Direktur Institut Studi Transportasi ini mengatakan, optimalisasi penumpang APTB sangat diperlukan karena sekaligus akan mendongkrak jumlah penumpang TransJakarta. Keberhasilan APTB, kata dia, tidak bisa hanya mengandalkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saja, namun juga harus didukung Pemerintah Daerah sekitar Jakarta. (sab)

APTB di DKI Jakarta
 
1. Bekasi-Pulo Gadung 7 bus PPD,
2. Poris Plawad-Tomang 10 bus PPD,
3. Ciputat-Kota 15 bus Bianglala
4. Cibinong-Grogol 13 bus Mayasari
5. Bogor-Rawamangun 10 bus Sinar Jaya
6. Bekasi-Tanah Abang 20 bus Mayasari
7. Bekasi-Bund HI 8 bus PPD
8. Bogor-Blok M 10 bus Sinar Jaya
9. Cileungsi-Blok m 10 bus Mayasari
10. Bogor-Tanah Abang 10 bus Sinar Jaya
11. Bogor-Tanjung PRiok 10 Bus Hiba Utama

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini