Semua rumah di wilayah itu mereka sambangi, terkecuali rumah yang sudah sejak sekitar delapan bulan terakhir ditinggali oleh Dayat.
Belakangan ia ketahui Polisi memang tengah memburu Dayat dan teman-temannya karena diduga terlibat aksi terorisme.
Saat Jefri hendak pergi bersama warga yang lain, ia sempat melihat rombongan petugas Densus 88 yang mengenakan pelindung lengkap, berikut senjata laras panjangnya, datang dari arah lembah. Mereka lalu berpencar di sejumlah sisi, mengepung wilayah itu.
Dalam perjalanannya meninggalkan tempat itu, ia masih bisa mendengar suara Kapolsek Ciputat, Komisaris Burhanudin dari arah timur dengan menggunakan pengeras suara: "kalian sudah terkepung, menyerahlah!"
Setelahnya, Jefri hanya mendengar samar-samar serentetan letusan senjata api.
***
Rabu siang, Jefri terbangun dari tidurnya yang tak lelap. Ia terkesiap, stasiun televisi ramai memberitakan enam terduga teroris tewas di Kampung Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan.
Salah satunya Dayat, yang sempat bersamuh dengannya, Selasa sore.
Jefri lantas bergegas, bersama warga menyambai bekas medan pertempuran semalam.
"Tahun baru ini kami 'dihibur' pakai suara letusan senjata api, bukan lagi petasan." tuturnya secara satire.