News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Alat Sadap di Rumah Jokowi

Saksi Mata Tidak Yakin Kapal Jokowi Disabotase

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi (tengah)

TRIBUNNEWS,COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo baru saja mengamini cerita tentang upaya mencelakakan dirinya. Menurutnya, kapal yang akan membawanya ke Kepulauan Seribu, meledak beberapa jam sebelum berangkat. Namun, sejumlah saksi yang ditemui tak percaya kapal itu meledak gara-gara disabotase.

Penelusuran Tribun di lapangan, kapal yang dimaksud Jokowi adalah kapal milik Pemprov DKI yang dikelola oleh Unit Pelaksana (UP) Angkutan Perairan dan Kepelabuhanan Dinas Perhubungan DKI. Peristiwa kapal meledak itu terjadi di tempat sandarnya yakni Dermaga Marina, Ancol, Jakarta Utara, Desember 2012.

Peristiwa kapal meledak adalah peristiwa langka. Dedi, saksi mata yang juga pegawai UP Angkutan Perairan dan Kepelabuhanan, mengatakan bahwa dalam tiga tahun terakhir, hanya ada satu peristiwa kapal milik Pemprov DKI meledak di Dermaga Marina, Ancol. Peristiwa itu terjadi beberapa jam menjelang  keberangkatan Jokowi ke Pulau Seribu.

"Kejadiannya enggak lama setelah Jokowi dilantik jadi gubernur," kata Dedi ketika ditemui di dekat kapal warna putih bertuliskan Dishub yang sandar di Gate 16, Dermaga Marina, Ancol, Senin (24/2/2014) petang.

Di suatu akhir pekan di bulan Desember 2012, Jokowi dijadwalkan menghadiri sebuah acara di Kepulauan Seribu. Oleh karena itu, Dishub DKI mempersiapkan kapal yang jadi kendaraan dinas bagi setiap Gubernur DKI ketika mengunjungi wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu.

Dedi menjelaskan, ledakan terjadi sekitar tiga jam setelah kapal diisi bahan bakar minyak (BBM) pada SPBU untuk kapal di ujung Dermaga Marina. "Kejadian ledakan itu sekitar jam 10 malam," katanya.

Saat itu, Dedi yang baru tiba di pos UP Angkutan Perairan dan Kepelabuhanan di Dermaga Marina, mendengar suara ledakan yang sangat keras. Dedi dan sejumlah orang di Dermaga Marina segera mendatangi sumber suara ledakan.

Mereka sempat ragu mendekati kapal yang meledak. Namun, mereka juga tahu kalau di kapal yang mulai terbakar itu ada seorang anak buah kapal (ABK) yaitu Tonadi. 

"Awalnya takut karena api mulai muncul. Tapi, akhirnya kami beramai-ramai masuk dan menolong Tonadi. Dia udah enggak sadar,  badannya luka-luka, berdarah," papar Dedi yang juga ABK pada kapal milik Pemprov DKI.

Sekian hari kemudian, setelah Tonadi siuman, Dedi mendapat cerita dari korban bahwa ledakan berasal dari kamar mesin dan sangat keras. Dedi mengaku tak tahu penyebab ledakan. Namun ia juga meragukan teori ledakan itu hasil sabotase.

"Waktu itu, orang-orang dari polsek dan polres melakukan pemeriksaan. Tapi saya enggak tahu sebab pastinya kenapa kapal bisa meledak," ujar Dedi.

"Tapi, kami, para ABK tahu persis soal kapal dan soal mesinnya. Kayaknya enggak mungkin ada orang luar atau ada dari kami yang melakukan sabotase. Bisa kami yang kena masalah kalau melakukan itu (sabotase)," imbuhnya.

Menurut Dedi, mengutip penuturan korban, ledakan terjadi saat Tonadi tengah membersihkan lantai kapal. Sebelumnya, sekitar pukul 19.00, Tonadi mengemudikan kapal Dishub ke SPBU di ujung Dermaga Marina. Setelah tangki bahan bakar dipenuhi, Tonadi mengarahkan kapal kembali ke Gate 16.

Tonadi lalu menghilangkan ceceran solar di lantai kapal menggunakan campuran air dan deterjen bubuk. "Tonadi bersih-bersih bagian dalam kapal menggunakan air dan deterjen bubuk.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini