Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) melakukan demonstrasi di depan Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (24/3/2015).
Dalam kesempatan tersebut sekelompok masyarakat yang terdiri dari berbagai Organisasi Masyarakat (Ormas) menuntuk Ahok mundur dari jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta dan mendukung panitia angket DPRD DKI Jakarta.
Demonstrasi yang diikuti ratusan orang tersebut berkerumun di depan gerbang Gedung DPRD kurang lebih tiga jam dimulai dari pukul 09.00 WIB. Akibatnya arus lalu lintas di Jalan Kebon Sirih terhambat. Sejumlah polisi pun menjaga ketat demo tersebut. Alat-alat pengendali massa disiapkan di depan Gedung DPRD serta ratusan polisi menjaga keberlangsungan demo.
Habib Rizieq dalam orasinya mengungkapkan apa yang dilakukan DPRD saat ini dengan membentuk panitia angket menjadi pahlawan rakyat.
"Mudah-mudahan petisi ini diberkati Allah. Semoga DPRD bisa jadi pahlawan rakyat. Kami tidak rasis dan fasis tapi ini asas agama," ungkap Rizieq.
Dalam orasinya, GMJ pun mengkritisi kata-kata Ahok yang dianggap tidak layak keluar dari mulut seorang pejabat publik dengan mengatakan istilah 'toiletk di hadapan publik.
"Ahok ngomongnya kotor kurang ajar," katanya.
Pada kesempatan tersebut Wakil Ketua DPRD M Taufik dan Ketua Panitia Angket Muhammad Ongen Sangaji bergabung dalam demon tersebut.
Ongen selaku Ketua Panitia Angket menegaskan bila pihaknya tidak terpengaruh dengan kondisi apa pun menjalankan hak angket terhadap Ahok.
"Saya akan menegakkan kebenaran akan saya umumkan minggu depan bahwa telah terjadi pelanggaran undang-undang yang dilakukan gubernur. Saya bertanggung jawab pada Allah bukan hanya masyarakat Jakarta. Saya harap semua tenang pada saatny akan mengetahui siapa yang salah siapa yang benar," ungkap Ongen.