Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ony Suryanto (32) melakukan aksi penipuan dengan modus operandi mengaku-ngaku sebagai pejabat polisi di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Salemba. Dia menggunakan alat komunikasi berupa telepon dan telepon genggam.
Dia mengaku secara mudah mengelabui anggota polisi termasuk Polda Daerah Istimewa Yogyakarta. Dia menggunakan logat dan aksen yang sama seperti percakapan antar aparat kepolisian pada umumnya. Dia mempunyai nomor telepon polres dan polsek dari hotline 108.
Dia mendapatkan telepon genggam tersebut dari sesama narapidana. Dia membeli telepon genggam itu seharga Rp 200 ribu. Dari telepon genggam tersebut, dia melancarkan aksi penipuan. Seorang petugas sipir berinisial R sempat memergoki Ony.
Lalu, R sempat menyita handphone tersebut. Namun, sehari setelahnya dia malah menawari telepon genggam kepada Ony. “Saya membeli dari dia telepon genggam seharga Rp 2 juta,” ujar Ony kepada wartawan, Senin (17/8/2015).
Dari aksinya tersebut setidaknya Ony sudah bisa menghidupi keluarganya dari dalam lapas. Dia menggunakan jasa seorang kawan yang bertugas memegang rekening dan mendistribusikan uang tersebut kepada Ony di dalam lapas dan ke keluarga Ony. "Total uang yang saya dapat sudah Rp 11 juta," kata dia.