TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman menilai Kepala Dinas PU Tata Air DKI Tri Djoko Margiyanto tidak siap mengatasi turunnya hujan hingga menyebabkan banjir.
Prabowo mengatakan, Komisi D sempat mempertanyakan kesiapan Dinas PU Tata Air DKI Jakarta dalam mengatasi banjir.
Komisi D, ujar Prabowo, meminta data dari Dinas PU Tata Air berapa total kebutuhan pompa air dan beraa yang rusak.
Tapi, permintaan Komisi D tidak dijawab sejak dua - tiga bulan lalu.
"Kesiapannya Dinas Tata Air enggak siap. Komisi D tidak mendapat jawaban dari tata air, total kebutuhan pompa air. Dari berapa yang rusak sampai berapa yang dibutuhkan. Sampai saat hari ini komisi D belum mendapat jawaban. Padahal kita sudah minta," ujar Prabowo di gedung DPRD, Jakarta Pusat, Senin (9/11/2015).
Prabowo menegaskan, CCTV tidak bisa dijadikan alasan tidak adanya tindakan untuk mengatasi pompa yang rusak.
"CCTV bukan alasan. Kalau CCTV mati harusnya langsung ke lokasi dong. Masa baru diomongin orang baru datang. Tri Joko katanya orang paling pintar soal air," ucap Prabowo.
Sebelumnya air tergenang di kolong Landmark pada Sabtu (7/11/2015). Ketinggian air mencapai satu meter.
Pada kejadian tersebut, CCTV yang mati dijadikan alasan terhambatnya Dinas Tata Air melakukan pemantauan.