News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ledakan Bom di Sarinah

Kota Depok Dinilai Masih Rawan Terorisme

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga memadati lokasi ledakan bom Sarinah saat acara Car Free Day di Kawasan Sarinah, Jakarta, Minggu (17/1/2016). Pasca serangan bom Sarinah, lokasi ledakan bom menjadi pusat perhatian warga yang melakukan olahraga saat kegiatan Car Free Day. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Korban membaik

Kondisi kesehatan Aldi Tardiansyah (17), anggota satuan pengamanan yang menjadi salah satu korban ledakan bom bunuh diri di kafe Starbucks, Menara Cakrawala, Jakarta Pusat, pekan lalu, terus membaik.

Setelah dirawat lima hari di rumah sakit, Aldi sudah pulang ke rumah kontrakan kakek-neneknya di Kampung Jambu Dipa RT 002 RW 008, Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. Saat ditemui di rumah tersebut, Rabu, Aldi masih istirahat.

Kemarin, Aldi juga dikunjungi tim dokter Polri dan petugas Polda Metro Jaya. Menurut keluarga, Aldi diminta beristirahat dan kesehatan akan dicek lagi pada minggu depan.

Pada saat kejadian, Aldi berada paling dekat dengan pelaku bom bunuh diri, Ahmad Muhazan, 14 Januari menjelang pukul 11.00. Aldi dirawat lima hari di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, karena luka-lukanya.

Ia menderita luka serius akibat ledakan bom yang membuat dia terpental dan menghantam kursi dan meja.

Aldi juga terkena pecahan kaca gerai kopi itu. Ledakan bom juga membuat pendengaran Aldi terganggu.

Assalam, ketua RT di tempat tinggal Aldi, mengatakan, kakek-nenek Aldi sudah menghuni rumah kontrakan tersebut tujuh bulan terakhir. Mereka sebelumnya tinggal di Cipayung, Depok.

Aldi, kata Assalam, merupakan anak piatu. Ibunya sudah meninggal, sementara ayahnya menetap di Bandung. Aldi diketahui baru dua minggu bekerja di Starbucks. "Belum terima gaji malah dapat bom," kata Assalam.

Kepada tim dokter dan penyidik, Aldi bercerita masih sulit tidur dan kerap merinding mengingat teror bom itu.

Isu Gafatar

Mengenai laporan warga Depok yang anggota keluarganya hilang "diculik" organisasi masyarakat Gafatar, Dwiyono mengakui memang ada dua warga yang melaporkan anggota keluarganya hilang dan kemungkinan bergabung dengan Gafatar.

Polisi juga menemukan bendera Gafatar di salah satu rumah kosong yang pernah ditinggali warga yang hilang tersebut.

Di Jakarta Selatan juga ditemukan kasus yang diduga terkait Gafatar. Seseorang berinisial DJS (16) asal Situbondo, Jawa Timur, yang dilaporkan hilang sejak tujuh hari lalu, ditemukan linglung di Jalan Kapten Pierre Tendean, Jakarta Selatan, Rabu dini hari.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini