TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kota Jakarta akan punya ikon baru, yakni jalan layang Semanggi yang akan dibangun pada 2016 dan dijadwalkan selesai sebelum 2018.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan, groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan jalan layang Semanggi akan dilakukan pada bulan Maret atau April 2016.
Pria yang akrab disapa Ahok meyakini, jalan layang Semanggi akan menjadi ikon baru Ibu Kota.
"Ini (jembatan layang) pas malam, kasih lampu yang bagus. Jadi ini sebuah ikon baru Jakarta," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (26/1/2016).
Ahok mengatakan, pembangunan jalan layang di atas jembatan Semanggi, akan dibangun dari dana perusahaan swasta Jepang.
Perusahaan Jepang mengajukan kenaikan Koefisien Luas Bangunan (KLB). Untuk kompensasi berkisar Rp 600 - 700 miliar, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mewajibkan perusahaan Jepang membangun jalan layang senilai sama, "Jadi cara pembangunan seperti ini model rampasan perang namanya," imbuhnya.
Kepala Seksi Pembangunan Jalan tidak sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hananto Krisna mengatakan, pembangunan fisik baru akan dilakukan setelah mendapatkan kontraktor pemenang lelang.
"Ini anggaran pembangunannya murni dari perusahaan swasta. Kami hanya membantu mengawasi tekhnis pembangunannya saja. Kami pastikan tahun ini pembangunan fisiknya berjalan, 2018 ditargetkan rampung," ujar Hananto.
Nantinya, Jalan Semanggi tersebut dibuat melayang dan melintasi jalan tol. Terkait panjang, tinggi, serta anggaran, Hananto belum bisa menyebutkan. Pasalnya, masih menunggu proses lelang.
Jalan Layang Semanggi akan dibuat dua arah, yakni dari arah Grogol, Jakarta Barat menuju Blok-M, Jakarta Selatan dan dari arah Cawang, Jakarta Timur menuju Gambir, Jakarta Pusat.
Titik temu persimpangan arah berada dikawasan Semanggi, sehingga bila dilihat dari atas, terlihat melingkar. Masing-masing arah tersebut memeiliki dua jalan layang yang saling berlawanan arah. Semisal, dari Grogol ke Blok-M.
Kata dia, jalan layan ke arah Blok-M terpisah dari jalan layang Blok-M ke arah Grogol. Begitu juga dengan jalan layang dari Cawang ke Gambir dan sebaliknya.
"Lebar satu jalan layang itu untuk dua lajur kendaraan. Ini bukan Jalan Layang Non Tol, semua kendaraan pribadi bisa melintasinya," ungkapnya.
Dari gambar yang beredar diketahui fly over ini dari atas menyerupai kuncup bunga dan sangat megah.