TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai diberikan Surat Peringatan Pertama (SP1), hampir seluruh kafe di pemukiman Kalijodo Jakarta Utara tutup.
Termasuk Kafe Intan yang disebut-sebut milik tokoh setempat, Daeng Azis.
Akses jalan beraspal menuju kafe tersebut pun ditutup.
Rantai besi membentang menutup jalan selebar tiga meter.
Pada Kamis siang (18/2/2016), kafe tersebut sangat sepi.
Tidak ada orang yang berada di bangunan tiga lantai itu.
Begitu juga dipelataran parkir kafe yang ukurannya dua kali lapangan futsal.
Pintu masuk kafe tersebut juga terkunci, tumpukan kursi plastik berjejer di teras. Terdapat tempelan surat peringatan SP1 dari Pemerintahan Kota Jakarta Selatan di pintu yang terbuat dari kaca hitam itu.
Namun beranjak malam, kafe tersebut mendadak ramai. Sejumlah orang berjaket berjaga di samping jalan menuju kafe.
Mereka melarang wartawan mendekati kafe tersebut. Sekitar pukul 19.00 WIB mobil Mercedez Benc putih C 280 yang sebelumnya digunakan Daeng Aziz ke Komnas HAM dan DPRD DKI masuk ke dalam pelataran parkir kafe.
Hanya saja, Daeng tidak tampak turun dari mobil tersebut.
Menurut salah seorang penjaga, Daeng sedang tidak berada di Jakarta. Namun menurutnya pria yang bernama asli Abdul Azis tersebut tidak akan lama di luar kota.
Ia akan datang menjelang penggusuran.
"Besok atau lusa pasti ke sini," katanya.
Sementara itu, berbeda dengan kemarin, pada kamis malam, jalan kepanduan II sangat sepi.
Jalan pun tampak gelap, karena hampir semua kafe tutup dan mematikan lampu terasnya. Hanya warung rokok dan makan yang tampak berjualan.
Orang yang berjaga di samping jalan pun tidak seramai hari-hari sebelumnya. Orang hanya berkumpul di dekat jalan menuju kafe milik Daeng Azis.