Pelaku berinisial MN dan SAL alias IM alias dokter M, berpura-pura dokter padahal lulusan SMP.
* Tawarkan Jasa Lewat Internet
Terbongkarnya klinik ilegal tersebut hasil dari penyelidikan polisi.
"Kami menindak setelah melakukan penyelidikan. Berawal dari maraknya website menawarkan jasa aborsi," tutur Kasubdit Sumdaling Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya, AKBP Adi Vivid, Rabu (24/2/2012).
Setelah dilakukan penyelidikan, terungkap ada lebih dari sembilan website yang menawarkan jasa aborsi.
Aparat kepolisian melakukan komunikasi dengan pengelola website.
Lalu, pengelola klinik aborsi mengajak bertemu di KFC Cikini.
Adi melihat dari cara berkomunikasi ini merupakan klinik ilegal.
Dia memerintahkan dua anggota polisi wanita (polwan) berpura-pura sebagai korban.
Setelah menyepakati, dua polwan itu datang ke klinik aborsi.
Para pelaku melakukan tindakan aborsi padahal dua polwan itu tak berada dalam keadaan hamil.
"Kami melakukan penyelidikan. Dua polwan menyamar. Kami bisa melakukan aborsi tanpa diperiksa di awal," kata dia. (tribunnews.com)