TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tersangka RAl (15) yang masih duduk di bangku SMP di Tangerang tidak memperlihatkan ketegangan.
Saat dihadirkan di lokasi kejadian dalam rekonstruksi Selasa (18/5/2016), penampilan RAl begitu kalem.
Langkahnya pun tegar, sementara sorot matanya tetap tajam.
Warga pun geram, selain sempat memukul kepalanya juga melempari dengan batu.
Berbeda dengan dua tersangka lain yakni IH (24), dan RAr (20) yang terlihat pucat dan sebentar-sebentar menyeka kelopak matanya.
Kondisi RAl sendiri diakui Teddy Wahyudi yang mengaku sebagai pengacara para tersangka pembunuhan Eno Parihah.
Teddy ketika ditemui di lokasi rekonstruksi mengakui ada yang janggal dengan kepribadian RAl.
Dia menduga anak di bawah umur itu memiliki kepribadian ganda.
"Saya kurang yakin kalau alasan yang bersangkutan membunuh Eno secara keji hanya karena alasan korban menolak ketika diajak bercinta. Kalau orang membunuh, untuk anak seumuran dia, itu masih harus di dalami," kata dia.
Bahkan kata Teddy, informasi yang diperoleh dari polisi, saat ditangkap pun RAl pun tidak menunjukkan kekagetan.
Dia juga dalam kondisi tenang, bahkan sangat tenang.
Jauh berbeda dengan dua tersangka lain yang mengalami shock ketika ditangkap polisi.
Menurut seorang penyidik, saat menjalani pemeriksaan RAl mampu menghadapi penyidik dan menjawab pertanyaan dengan tenang dan konsisten.
Beberapa kali diperiksa, jawabanya tidak berubah, meski pertanyaan dibolak-balik pun jawabannya tetap sama.