TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Sunyi dan sepi begitulah yang bisa digambarkan di lokasi pemerkosaan dan pembunuhan Eno Parihah di Kosambi, Tangerang.
Bulu kuduk pun terasa merinding mendekati tempat kejadian perkara (TKP) di kala malam.
Eno dihabisi secara bengis oleh para pelaku dengan menggunakan gagang cangkul.
Di TKP tersebut kini yang tersisa hanya trauma yang mendalam bagi para rekan korban.
Lokasi pemerkosaan dan pembunuhan berada di mess karyawan PT Polyta Global Mandiri.
Korban memang merupakan buruh pabrik di PT tersebut.
Mess itu tampak terlihat seperti kontrakan. Deretan kamar berjajar untuk tempat tidur karyawan.Di lokasi ini terbagi menjadi dua mess. Mess untuk pria dan khusus wanita.
Kontrakan yang diperuntukan pria berada persis di sisi jalan raya. Sedangkan mess wanita berada di sisi belakang kontarakan pria.
Ada sekitar lebih dari 10 kamar di setiap mess. Kamar - kamar tersebut saling berhadapan dan bersebelahan membentuk huruf U.
Di depan halaman mess ada pintu gerbang berbahan besi. Bahkan di kontrakan itu juga terdapat sekuriti yang berjaga.
Adela (20) yang merupakan teman seprofesi dengan korban tak dapat menyembunyikan kesedihannya.
Ia juga tinggal di mess tersebut dan kamarnya berdekatan dengan Enno.
Wanita asal Ambon itu juga mengaku ketakutan pascaperistiwa pemerkosaan dan pembunuhan terhadap korban.
Adel mengungkapkan semua penghuni di mess wanita tersebut tidak ada berani lagi yang tinggal di tempat itu.