Dia mencontohkan, seperti vaksin untuk penyakit hepatitis B. Sejak beberapa hari, vaksin tersebut mengalami kelangkaan, sehingga pihak rumah sakit terpaksa tidak bisa melayani pasien sesuai permintaan.
"Kalau tidak ada, yah tidak bisa dipaksakan. Makanya, banyak pasien yang sudah datang ke rumah sakit, terpaksa pulang," kata Dian.
Terkait inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Bekasi pada Jumat (24/6) lalu, menurut Dian itu merupakan hal yang biasa.
Sebab instansi pemerintah memang rutin melakukan sidak ke sejumlah rumah sakit untuk melihat persediaan obat atau fasilitas di sana.
"Mungkin karena sekarang moment nya ada vaksin palsu jadi masalahnya besar, padahal inspeksi ini rutin dilakukan," ucap Dian.
Oleh karena itu, Dian pun mengklaim bahwa rumah sakit yang dikelolanya bebas dari vaksin palsu. Hal ini akan diperkuat oleh surat edaran dari dinas terkait ihwal rumah sakit mana saja yang vaksinnya sesuai standar.
"Informasi yang saya terima, siang ini dinas terkait akan memberikan pernyataan resmi melalui surat edaran terkait rumah sakit mana yang vaksinnya sesuai standar," katanya. (Fitriyandi Al Fajri)