TRIBUNNEWS.COM - Bukan hanya sekedar tuntutan ekonomi, ternyata begini awal mulanya pelaku memulai kiprahnya. Ada kesempatan, melihat peluang dan banyak botol berserakan, Selasa (28/6/2016).
Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustin pasangan suami istri yang melakukan perbuatan keji, tega palsukan vaksin memulai kiprahnya karena melihat peluang.
Pasutri ini memanfaatkan peluang lantaran banyak rumah sakit yang sering mengalami kekurangan stok vaksin.
Selain itu banyak botol bekas vaksin yang berserakan dan dikumpulkan oleh Rita.
Hal inilah yang dimanfaatkan pasutri ini dengan membuat vaksin palsu, berdasar jaringan dan kepercayaan antar petugas medis ia kemudian memasarkan vaksin tersebut.
Harga vaksin yang murah menjadi daya tarik sehingga vaksin palsu buatannya laris manis.
Seorang rekan Rita membeberkan kisahnya.
Hidayat Taufiqurahman, sehari-harinya bekerja sebagai perawat di sebuah klinik di perusahaan produsen sepeda motor.
Sebelumnya dia bertugas sebagai perawat di ruang bedah di sebuah rumah sakit swasta di Bekasi.
Istri Hidayat, Rita Agustina, awalnya juga bekerja di tempat yang sama dengan sang suami.
Rita dulu juga perawat di rumah sakit swasta di Bekasi itu.
Setelah menikah, keduanya keluar dari rumah sakit tersebut.
Hidayat pindah menjadi perawat di klinik produsen sepeda motor sedang sang istri memilih menjadi ibu rumah tangga.
Sejumlah rekan Rita yang juga mantan perawat mengaku terkejut mengetahui bahwa Rita dan suami menjalani profesi sebagai pembuat vaksin palsu.