News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perkara Ramadhan Pohan

Ramadhan Pohan Ditetapkan Tersangka, Netizen Bilang 'Saya Prihatin'

Penulis: Robertus Rimawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPR RI Fraksi Demokrat, Ramadhan Pohan berdiskusi terkait Sidang Paripurna DPR RI tentang RUU Pilkada, di Jakarta, Sabtu (27/9/2014). RUU Pilkada melalui DPRD yang mengundang polemik di masyarakat telah disahkan menjadi Undang-Undang oleh DPR RI pada Kamis 25 September lalu. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan yang ditetapkan polisi menjadi tersangka dalam perkara kasus dugaan penipuan uang sebesar Rp 24 miliar mendapat banyak respon netizen, Rabu (20/7/2016).

Informasi sebelumnya, Ramadhan Pohan meminjam uang dari sejumlah rekan dan simpatisannya untuk biaya kampanye saat mencalonkan diri menjadi Wali Kota Medan, tahun lalu.

Namun, sampai waktu yang dijanjikan,Ramadhan Pohan tak kunjung mengembalikan uang tersebut.

Bahkan, setiap ditelepon peminjam uang, ponselnya tidak aktif dan bila kebetulan bertemu, Ramadhan selalu memberikan alasan macam-macam.

Merasa ditipu, para korban membuat pengaduan ke Polda Sumut.

Hingga akhirnya, Ramadhan Pohan ditangkap.

Menanggapi hal tersebut beberapa netter berikan responnya.

Melalui kolom komentar di berita terkait melalui portal Tribunnews.com beberapa netizen menyampaikan tanggapannya.

Mulai dari sindiran pedas, hujatan keras hingga ungkapan kasihan dengan Partai Demokrat yang mendapat masalah silih berganti.

Pemilik akun Facebook Hery Herryanto menuding kalau jadi wali kota dengan cara seperti itu bisa dipastikan saat jadi wali kota akan melakukan korupsi untuk bayar utang-utangnya.

"....Buat para koruptor yang berniat untuk menjadi pejabat Tuhan pasti akan turun tangan," imbuhnya.

Apa yang disampaikan Hery mirip dengan netizen lainnya.

Beberapa di antaraya mengaku bersyukur tak jadi wali kota karena kalau jadi nanti kemungkinan korupsinya tinggi.

"Untung gk mnang pilkada ya..."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini