"Para tetangga berdatangan, termasuk Pak RT. Aipda DS kemudian diamankan di rumah Pak RT karena syok, begitu juga putrinya yang berumur 2 tahun," kata Awi.
Peristiwa mengerikan di rumah kontrakan atau rumah petak di Jalan Jaya 24, RT 04/10 Cengkareng Barat, Jakarta Barat, itu segera mengundang perhatian warga.
Tak lama kemudian, aparat Polsek Cengkareng dan ambulans yang dihubungi warga, tiba di lokasi kejadian. Polisi membawa Mudmainah ke rumah sakit.
Demikian pula jenazah A dan anggota tubuhnya yang telah terpisah.
Kombes Awi Setiyono menjelaskan, Mud merupakan istri DS dari pernikahan kedua. Mereka menikah secara sah setelah DS berstatus duda cerai.
"Kami mendapat keterangan seminggu terakhir istrinya memang ada kelainan dan merasa ketakutan. Terakhir, dia bertanya ke suaminya 'kamu nggak takut sama saya ya?'," ujar Awi.
Polisi belum tahu apa maksud kata-kata Mud tersebut. Informasi lain menyatakan, Mud juga menantang suaminya.
Padahal, sebelumnya, rumah tangga DS dan Mud dalam kedaaan baik-baik saja. "Itu data awal, nanti kami dalami," kata Awi.
Polisi menyatakan, pada Minggu malam, DS tiba di rumah sekitar pukul 19.40 WIB. Namun dia tidak bisa masuk lantaran rumah kontrakan berukuran 3x10 meter itu dikunci dari dalam.
Akhirnya, pintu didobrak dan dicongkel menggunakan obeng.
"Waktu itu ada tetangga yang menyaksikan. Setelah masuk ke rumah, DS melihat anak kedua, laki-laki berumur satu tahun sudah tak bernyawa. Sedangkan putrinya menangis ada luka di telinga," tutur Awi.
DS lalu berteriak minta tolong sehingga semakin banyak tetangga yang berkumpul di rumahnya.
Informasi lain menyatakan, peristiwa sadis di rumah Mudmainah diketahui para tetangga setelah anak sulungnya, KLS, lari keluar rumah sambil menangis ketakutan.
KLS yang terluka pada telinga memberi tahu kejadian di dalam rumahnya sehingga para tetangga masuk ke rumah dan menemukan Mudmainah dalam keadaan telanjang.
Selain itu, mereka juga menemukan A yang sudah tak bernyawa. (tribunnews/glery/warta kota)