Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Islam Damai Aman (Idaman) tetap akan mengambil sikap dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017, khususnya di DKI Jakarta.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Idaman, Rhoma Irama, mengatakan partainya akan menentukan sikap setelah partainya selesai dengan urusan pengakuisisian partai lain.
Hal tersebut penting agar Partai Idaman bisa berpartisipasi di Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 mendatang.
Mengingat Partai Idaman dinyatakan tidak lolos verifikasi faktual di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
"Hal pasti (yang kita dukung) bukan yang ono (red: itu), gitu, yang pasti bukan yang ono gitu, lu paham dah," ujar Rhoma dengan logat betawi, di kantor DPP Partai Idaman, Jakarta Timur, Minggu (9/10/2016).
Raja dangdut tersebut tidak menyebutkan siapa yang dimaksud "yang ono."
Namun, ia menjelaskan bahwa partainya akan mempertimbangkan faktor agama.
Selain itu, Partai Idaman akan mendukung pemimpin yang memenuhi kriteria pemimpin ideal sesuai ajaran Islam.
"Pemimpin itu beriman, bertakwa, berintegritas, sidiq benar dalam perkataan dan perbuatan, tablig, artinya menyampaikan segala hal sesuai degan ajaran Allah dan rasulnya,"ujar Rhoma.
Walaupun tidak lolos verifikasi faktual, Rhoma Irama menyebut partainya masih bisa mendukung seorang pasangan yang ada.
Kata dia partainya memiliki kader sekitar 10 ribu orang di Jakarta.
Selain itu, ada juga penggemar Rhoma Irama dan Soneta Group yang siap memberikan dukungan kepada siapapun yang didukung Partai Idaman.
Dengan segala potensi tersebut, tak heran bila banyak pihak yang sudah mendekati Partai Idaman dengan harapan bisa mendapat dukungan.
Rhoma Irama mengatakan partainya ibarat "gadis ramaja."
"Kebetulan ini (ibarat) gadis remaja, laku banget," katanya.