Drone Journalism Tribunnews.com, Dany Permana, Destriadi YJ, Jeprima, Irwan Rismawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejarah Pintu Air Manggarai terkait dengan pembangunan Kanal Banjir Barat, dimulai dengan adanya ide menghubungkan Kali Krukut dengan Kali Ciliwung, sehingga mengalihkan aliran air yang selama ini menggenangi Menteng dan Weltevreden. Dengan pengaturan air sejak dini dari bagian selatan Jakarta, diharapkan beban banjir di pusat kota pada masa itu lebih ringan.
Pintu Air Manggarai menghadapi masalah tumpukan sampah setiap tahun yang menganggu kerja pintu air. Hal ini disebabkan buruknya kesadaran warga dalam manajemen sampah serta pemukiman warga yang dibangun di atas kali Ciliwung.
Pintu Air Manggarai telah ditingkatkan dari tiga menjadi empat pintu, sehingga kapasitasnya pun otomatis bertambah dari 330 meter kubik per detik menjadi 500 meter kubik per detik. Diikuti upgrade di Pintu Air Karet dari 500 meter kubik per detik menjadi 750 meter per detik. Diharapkan dengan penambahan kapasitas ini, menjaga ancaman banjir di Jakarta Pusat. (www.wikipedia.org)