WARTA KOTA/Feryanto Hadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berpura-pura sebagai pengemis yang berjalan ngesot, Adriana (40) diamankan Satgas Dinas Sosial saat sedang beraksi di sekitar Pasar Mester Jatingera, Jakarta Timur, Selasa (15/11/2016) pagi.
Ia mengaku penghasilannya dari mengemis dengan cara itu mencapai Rp 4,5 juta dalam sebulan.
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, Benny Martha mengatakan, penangkapan perempuan itu berawal dari cuitan masyarakat melalui media sosial twitter @DinsosDKI1.
Dalam cuitan tersebut, pelapor nenyebut pengemis itu kerap kasar dengan warga yang ada pasar tersebut.
"Petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalaian Sosial (P3S) kami melakukan pengintaian terlebih dahulu keberadaan pengemis ngesot itu.
Berdasarkan informasi warga yg berjualan di pasar, ia beroperasi dari jam 10 pagi," terang Benny.
Selanjutnya, kata Benny, pihaknya setiap hari melakukan pemantauan.
Namun baru hari ke-5, pengemis ngesot itu dapat dijangkau.
"Ketika kami jangkau ternyata para pedagang dan pembeli memberi apresiasi kepada petugas. Mereka mendukung agar pengemis itu dibawa ke panti karena berpura-pura. Sebenarnya dia bisa jalan tapi pura-pura cacat tidak bisa jalan," tandas Benny.
Ketika diamankan petugas, pengemis ngesot itu menangis menahan malu sekaligus takut diamuk warga dan pedagang yang terlanjur emosi dengan ulahnya.
Saat diamankan petugas, pengemis bernama Adriana itu ternyata bisa berjalan.
Dia hanya berpura-pura ngesot untuk memancing iba pengunjung Pasar Jatinegara.
Benny menambahkan, sebelum menjadi pengemis, Adriana ini bekerja sebagai pemulung yang tinggal bersama pemulung lainnya di sekitar Stasiun Manggarai.