"Berdasarkan pengakuan yang bersangkutan, sudah satu tahun ia menjadi pengemis. Bahkan setiap hari dia diantar jemput oleh sepeda motor atau kadang bajaj," imbuh Benny.
Sementara itu, Adriana mengaku menjalankan modus sebagai pengemis cacat agar orang-orang kasihan kemudian memberikan uang kepadanya.
Ia juga mengaku, selalu memberikan setoran kepada seseorang di sekitar pasar agar ia mendapatkan informasi jika ada penertiban dari Dinsos maupun Satpol PP.
"Supaya aman saja. Dia suka kasih tau kalau ada penertiban. Jadi saya tidak diamankan," katanya.
Dari hasil mengemis dengan modus seperti itu, perempuan asal Indramayu, Jawa Barat itu mampu mendapatkan penghasilan setara karyawan di sebuah perusahaan yakni rata-rata Rp4,5 juta per bulan.
"Dapatnya sekitar Rp 100.000-Rp 150.000 per hari. Sebulan buat ngirim ke kampung Rp 2,5 juta," katanya.