TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dora Natalia Singarimbun telah meminta maaf terkait aksinya memukul dan mencakar seorang polantas bernama Aiptu Sutisna di Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (13/12/2016) lalu.
Bahkan pegawai Mahkamah Agung itu memboyong orangtuanya dari Medan agar Sutisna mau memaafkan dirinya.
Hal itu dibenarkan oleh Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Indra Jafar.
Dora datang bersama orangtuanya ke kantor Ditlantas Polda Metro, Jumat (16/12/2016), untuk minta maaf secara langsung kepada Sutisna di hadapan pimpinan Ditlantas.
"(Pertemuan) itu siang jam dua di kantor, di Ditlantas Polda Metro Jaya. Sebenarnya mereka sudah datang dari pagi, cuma kita ada kegiatan launching di Daan Mogot. Kemudian siang saja. Baru jam dua kita bisa terima, saya dan pak Direktur," ujar Indra kepada wartawan, Sabtu (17/12/2016).
"Kita tanya, apa tujuan kedatangan. Ternyata mereka ada bapaknya ibunya kasihan udah tua itu datang dari Medan. Kemudian ada adiknya dan suami adiknya. Tujuan mereka adalah meminta maaf dengan sedalam-dalamnya, tidak ada maksud ini dan sebagainya. Pokoknya ada acara sedih-sedihlah," terang Indra.
Saat itu, kata Indra, Aiptu Sutisna pun dipanggil untuk menemui Dora.
Sejak awal, kata Indra, Sutisna sudah memaafkan perbuatan Dora.
"Beliau dengan besar hati menerima permohonan maaf itu. Dari faktor dan alasan kemanusiaan kan kenapa tidak, Allah saja maha pemaaf," kata dia.
Meski demikian, kata Indra, pihaknya tidak mencampuri urusan proses hukum terkait laporan Sutisna atas perbuatan Dora.
Karena proses hukum adalah urusan penyidik dan Sutisna sebagai pelapor.
Bagaimana bila Sutisna mencabut laporan polisi?
"Ya bisa-bisa saja. Tapi sejauh ini belum, karena kita tidak mengarahkan ke sana. Itu (kewenangan) penyidik dan Pak Sutisna sebagai korban," kata Indra.
Indra membenarkan dalam pertemuan itu Dora menangis dan mencium tangan Sutisna sesuai gambar yang beredar di media sosial.