Dalam aksinya, pelaku membekali diri dengan senjata api dan senjata tajam.
Para pelaku juga mengancam seluruh anggota keluarga yang saat itu pemilik rumah atas nama Dodi Triono belum datang.
Sehingga awal kejadian di rumah mewah tersebut hanya ada satu orang pria yaitu sopir rumah.
Kemudian pelaku masuk ke semua ruangan dan mengambil beberapa barang yang ditemukan.
Baca: Kapolri: Dua Pelaku Pembunuhan di Pulomas Berhasil Diringkus Berkat CCTV
"Saat itu Pak Dodi dan salah satu sopirnya lain baru tiba dari rumah satunya lagi. Akhirnya mereka semua dimasukkan ke dalam kamar mandi dengan alasan agar mempermudah mengacak-acak isi rumah," jelas Iriawan.
Motif Perampokan
Iriawan memastikan, motif dari peristiwa itu murni perampokan.
Pelaku juga sempat menganiaya seorang anak Dodi, yakni Diona Arika (16).
Diona, diseret dari kamarnya di lantai dua menuju ke lantai satu melalui tangga.
"Saya harap tidak ada yang spekulasi bahwa ada motif lain. Sejauh ini perampokan disertai penganiayaan dan perampasan hak kemerdekaan seseorang," katanya.
Sedangkan kematian enam orang, Iriawan menyebut penyebabnya adalah kehabisan oksigen.
"Kamar mandi berukuran 2 x 1 meter itu tidak punya ventilasi. Bayangkan dari pukul 14.35 sampai keesokan harinya 11 harus berdesakan di sana," katanya.
Pelaku sendiri sengaja membuang kunci kamar mandi dan mematahkan daun pintu sehingga korban di dalam mandi tidak mungkin bisa keluar.
Baca: 12 Fakta Terkait Pembunuhan Sadis di Pulomas
"Kami masih dalami kenapa mereka memilih kamar mandi itu sebagai tempat menyekap."
Adapun barang bukti yang diamankan polisi dalam penangkapan itu yakni sejumlah uang tunai, jam tangan merk rolex, sejumlah handphone.
"Kemungkinan masih ada barang curian lain yang dibawa pelaku yang saat ini masih kami buru," imbuhnya.
Penulis: Feryanto Hadi