TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot, menyatakan, proses evakuasi korban yang tertimpa runtuhan tangga di apartemen Grand Kamala Lagoon di Bekasi Selatan Kota Bekasi, Jawa Barat, masih terus berlangsung.
Saat dihubungi kemarin sore Gatot menyatakan, korban masih tertimbun di bawah reruntuhan tangga.
"Korban masih di bawah puing, lagi proses pengangkatan," kata Gatot.
Tim Damkar dari Jakarta Timur ikut dilibatkan dalam proses evakuasi korban tersebut.
Gatot belum dapat memastikan apakah korban yang diketahui bernama Sidiq itu masih hidup atau tidak. Pada Rabu pukul 05.30 masih ada tanda-tanda respons dari korban.
Korban disebut masih terdengar merintih kesakitan meminta tolong. Namun suara korban saat ini tidak terdengar lagi.
"Pukul 05.30 tadi masih ada respons minta tolong tapi saat ini tidak ada respons lagi," ujar Gatot.
Tim evakuasi kesulitan menggapai Sidiq karena puing yang menutupi tubuhnya begitu besar. Material tangga darurat yang jatuh menimpanya itu terdiri dari coran dan besi-besi.
"Kesulitan karena puing besar. Kita lagi angkat pakai crane," ujar Gatot.
Kepolisian Sektor Bekasi Selatan Kota Bekasi, Jawa Barat, mengungkapkan kronologi kejadian runtuhnya tangga darurat setinggi 32 lantai di Apartemen Grand Kamala Lagoon yang tengah dikerjakan.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 01.20 WIB ketika seorang pekerja, Pajar Sidik, sedang memasang tangga darurat berbahan beton precast di lantai 32-33.
Saat itu, Pajar dibantu oleh rekannya bernama Barja (45), operator alat crane, untuk mengangkat tangga precast.
Saat hendak melepas tackle atau hois (alat pengangkat material), tiba-tiba precast atau pijakan yang menjadi tumpuan korban patah.
Patahan beton baja itu menimpa tangga lainnya di bagian bawah hingga membuat Pajar bersama tangga pijakannya kemudian jatuh terjun hingga ke lantai basement.