Bahkan, Christopher sempat mengutarakan ingin bekerja di kapal pesiar sehingga bisa keliling dunia.
Nahas, kapal KM Zahro Express yang ditumpangi telah membawa pergi Christopher untuk selamanya.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Metro Jaya telah mengidentifikasi seluruh korban tewas terbakarnya kapal motor (KM) Zahro Express.
Setelah mengidentifikasi korban tewas itu, tim DVI Polda Metro Jaya sudah menghubungi pihak keluarga korban supaya membawa jasad tersebut dari Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati.
"Semua sudah dibawa pulang keluarga masing-masing, sudah tidak ada lagi korban di RS Polri," ujar Kabag Humas Rumah Sakit Polri, Kombes Luh Ike Kristiani, Minggu (8/1/2017).
Terakhir pada Jumat (6/1/2017), kata dia, dua korban telah diidentifikasi tim DVI. Korban tersebut mengalami luka bakar mencapai 100 persen.
"Sudah semua, dua korban terakhir bernama Afriana dan Eti Kurniati," kata dia.
Kedua korban ini dapat teridentifikasi melalui gigi dan sampel DNA.
Afriana merupakan baby sitter yang ikut di kapal nahas itu. Sementara, profesi Eti belum diketahui sebagai apa.
Sebelumnya, pada hari pertama proses identifikasi, pihak RS Polri mengidentifikasi lima korban. Mereka yaitu, Jackson, Eli Eliyah, Nia Kurniati, Dewi, dan Tjung Tho Kie.
Lima jenazah teridentifikasi pada hari kedua. Mereka yaitu M. Nurdin, Yeti Herawati, Otih Sugiarti, Nazwa Sarla, dan Mohammad Bunyamin.
Kemudian, lima korban teridentifikasi pada hari ketiga. Salah satu korban, yaitu George Bernard Christopher ditemukan pada Rabu pagi.
Empat orang lainnya adalah Eha Sulaeha, Ai Kusminar, Indra Kusmani, dan Iwan Kurniawan.
Sedangkan, lima korban teridentifikasi pada hari keempat. Mereka yaitu, Iis Ismawati, Lien Herlina, Fahira Azzahra, Yeti Pramutia, dan Nadia Syifa. (coz/gle)