TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan bahwa pembangunan di Jakarta ke depan sudah seharusnya diperuntukkan bagi warganya secara keseluruhan.
Bukan hanya berpihak pada pengusaha dan segelintir orang seperti yang terjadi selama ini, dimana warga Jakarta terus terpinggirkan dan tergusur.
"Jangan sampai Jakarta kembali jatuh ke orang yang salah, jatuh ke orang yang mudah dikendalikan pengusaha. Melalui Pilkada 2017, saatnya Jakarta diselamatkan," kata dia saat dihubungi wartawan, Rabu (1/2/2017).
Jawaban dari itu semua, disampaikan Andre ada pada pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur nomor urut tiga, Anies Baswedan - Sandiaga Uno. Paslon yang diusung Partai Gerindra dan PKS ini ditekankan dia akan menjalankan roda pemerintahan DKI menjadi lebih baik, berkeadilan dan senantiasa memperhatikan kepentingan seluruh warga Ibu Kota tanpa kecuali.
"Sikap dan perilakunya Anies - Sandi penuh kesantunan dan keteladanan. Tutur katanya tidak kotor serta selalu menjaga lisannya dari kata cacian dan makian kepada siapapun. Anies-Sandi berdiri di atas semua golongan," jelasnya.
Andre juga menyinggung turun gunungnya Ketum Gerindra Prabowo Subianto dalam berbagai kesempatan mendampingi kampanye Anies-Sandi. Semua itu dilakukan semata-mata demi menyelamatkan Jakarta. Sebab gelaran Pilkada DKI 2017 menjadi cerminan arah bangsa Indonesia ke depan.
Jika tidak diselamatkan, dikhawatirkan kepentingan segelintir orang akan semakin menjadi-jadi dan menguasai berbagai aspek kehidupan dalam skala yang lebih besar. Kekhawatiran yang sebetulnya sudah seringkali dingatkan Prabowo dalam berbagai kesempatan.
"Apa yang dilakukan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dalam sepekan terakhir sekaligus mengajak pendukung, relawan dan simpatisan pada 2014 untuk memilih Anies-Sandi. Jakarta harus diselamatkan, menyelamatkan Jakarta sama saja menyelamatkan Indonesia," ucap Andre.
"Saatnya memilih pemimpin yang memperhatikan kepentingan seluruh warga Jakarta, bukan pemimpin yang menjadi antek pengusaha. Salah memilih sama saja membiarkan Jakarta dipimpin antek-antek pengusaha, sama saja membiarkan pembangunan yang tidak berkeadilan," sambungnya.
Ditambahkan Andre yang tokoh muda Minang, Pilkada DKI merupakan pertarungan besar untuk merebut keadilan. Pilkada juga pertarungan antara yang benar dan tidak benar serta antara keadilan dan kesewenang-wenangan.
Momentum itu sepenuhnya berada ditangan warga, apakah warga menghendaki perubahan Jakarta yang lebih baik atau tetap dipimpin kepala daerah yang sewenang-wenang dan berpihak pada segelintir orang.
"Ayo bersama-sama rebut Jakarta, merebut Jakarta untuk menyelamatkan Indonesia," demikian Andre yang juga mantan Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti Jakarta.