"TPPU itu kalau ada uang hasil kejahatan kita samarkan, lalu kita investigasikan ternyata ada di tempat lain," kata dia.
Bachtiar yang mengenakan baju koko putih dan peci hitam hanya berdiri di samping Kapitra Ampera.
Namun, dia enggan memberikan jawaban secara langsung saat ditanya oleh awak media.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rikwanto menyampaikan, ada delapan orang dipanggil penyidik untuk menjalani pemeriksaan pada hari ini.
Namun, seorang di antaranya, Nuim Hidayat selaku Pengawas Yayasan KUS, tidak datang memenuhi panggilan dengan alasan tengah sakit.
Tujuh orang yang datang dan menjalani pemeriksaan yakni, Adian Husaini (Pembina Yayasan KUS), Tri Subhi Abdillah (Sekretaris Yayasan KUS), Suwono (Bendahara Yayasan KUS), Bachtiar Nasir (Ketua GNPF-MUI), Dadang, Linda dan M Lutfie Hakim.