Akhirnya, menurut Faisal Basri, pemerintah mengerahkan seluruh bank-bank pelat merah untuk keroyokan memberikan pinjaman untuk proyek LRT.
Masalah lagi, kata dia, karena bank pemerintah untuk proyek pemerintah, maka bunganya harus rendah.
"Jadi distorsinya kemana-mana. Karena bunganya harus rendah maka keuntungan bank-bank ini akan tertekan," imbuh Faisal Basri.
Tol Trans Sumatera
Selain LRT, dia juga menilai beberapa proyek infrastruktur yang masuk dalam pipeline pemerintah sebenarnya kurang prioritas. Faisal Basri menyebut diantaranya, jalan tol trans Sumatera sepanjang 2.000 kilometer (khusus untuk ruas-ruas tidak komersial), kereta api trans Sulawesi, tol laut khusus ternak, dan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Pemerintahan pun diminta benar-benar memilih mana proyek yang prioritas dan tidak menghambur-hamburkan anggaran.
"Jadi saya bilang, ini APBN kayaknya konservatif. Tetapi, masih ngaco. Makanya satu-satunya jalan adalah sunat proyek infrastruktur yang 'ngaco'," kata dia.
"Saya enggak anti infrastruktur. Tetapi yang 'ngaco', yang enggak perlu hilangkan," pungkas Faisal Basri.
Penulis: Estu Suryowati