Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Polisi tutup kasus Pahinggar Indrawan (35), warga Jalan Kemenyan RT 008 RW 005, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, yang tewas bunuh diri dengan seutas tali di rumahnya, Jumat (17/3/2017).
Pahinggar mengabadikan proses bunuh dirinya melalui sosial media, Facebook. Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Purwanta Prawiro Widodo mengatakan, kasus telah ditutup.
"Kan' sudah ditutup kasus, karena itu murni bunuh diri. Kedokteran Rumah Sakit Fatmawati tidak menemukan bekas luka. Itu murni bunuh diri," ujar Purwanta saat dihubungi Minggu (19/3/2017).
Purwanta menjelaskan, Pahinggar bunuh diri karena faktor ekonomi, serta ada masalah keluarga, yakni perseteruan antara Pahinggar dan istrinya.
"Ada problem keluarga, problem ekonomi, dan sebagainya. Karena korban memang kesulitan ekonomi. Anaknya lima, satu meninggal. Mungkin ada problem dari keluarga dan tidak bisa mengatur komunikasi dengan keluarga," ujar Purwanta.
Pahinggar berprofesi sebagai sopir tersebut merekam perbuatannya itu dengan ponsel dan sempat menyampaikan pesan terakhir sebelum mengakhiri hidupnya. Rekaman itu beredar luas secara viral di Facebook.
Pahinggar menggunakan ponsel genggam yang ditaruh di hadapannya. Kemudian, dia mengikatkan tali berwarna biru ke kayu yang berada di atap rumah.
Polisi menemukan barang bukti tali tambang berwarna biru, serta satu unit ponsel genggam yang digunakan untuk menyiarkan secara langsung di Facebook. Polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.