Baca: Bom Kedua Meledak dan Lukai Tasdik saat Dia Hendak Menolong Polisi
Pemerintah Australia juga menekankan agar warganya di Indonesia termasuk Bali lebih berhati-hati karena ancaman teroris masih sangat tinggi.
Pasca ledakan di Kampung Melayu, Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak mengutuk serangan bom bunuh diri tersebut.
"Menjijikkan serangan teror di Jakarta. Malaysia berdiri bersama dengan masyarakat Indonesia saat ini," ujarnya melalui akunnya di twitter dan Facebook, seperti dikutip dari Kantor Berita Malaysia, Bernama, Kamis (25/5/2017).
Wakil Sekjen Golkar Ace Hasan Syadizly meminta semua pihak waspada terhadap gerakan ISIS di Indonesia. ISIS mengklaim bertanggungjawab atas bom Kampung Melayu.
"Kalau benar ISIS bertanggungjawab atas bom Kampung Melayu, kita harus betul-betul waspada. ISIS bukan isapan jempol," kata Ace.
Sebagai gerakan internasional, kata Ace, ISIS semakin menunjukkan eksistensi di Indonesia.
Anggota Komisi II DPR itu menuturkan pemerintah dan masyarakat Indonesia tidak boleh membiarkan ISIS bebas menyebarkan ajaran Islam versi mereka dan melakukan aktivitas politik serta gerakannya di Indonesia.
"Pemerintah dan pihak keamanan harus berani dengan tegas untuk menumpas ISIS ke akar-akarnya," kata Ace.
Ace mengingatkan ISIS sudah menguasai sebagian daerah di Filipina dan sudah semakin dekat ke Indonesia.
"Pemerintah tidak boleh anggap enteng soal ISIS ini," kata Ace.
Diketahui, Negara Islam (IS) atau sebelumnya dikenal dengan nama Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam lalu.
"Eksekutor penyerangan terhadap polisi Indonesia di Jakarta adalah pejuang Negara Islam," demikian pernyataan ISIS melalui kantor berita Amaq, seperti dikutip Reuters, Jumat (26/5/2017).
Aksi bom bunuh diri di Kampung Melayu menewaskan tiga polisi dan dua terduga pelaku berinisial IHS dan AS, serta melukai 12 orang lainnya.