TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang Anak Buah Kapal (ABK) di Kapal Motor Kilat Maju Jaya 26, Ade Setiaji (23) ditemukan dalam keaddan tewas tenggelam di bawah kapal, yang bersandar di Kade Timur Transit 1 Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Senin (29/5/2017), sekitar pukul 12.30.
Dugaan kuat, korban yang akrab disapa rekan-rekannya Ade ini tenggelam lantaran tecebur saat tertidur pulas dari atas kapalnya.
"Korban diketahui merupakan warga di Desa Bebel, Wonokerto, Pekalongan, Jawa Tengah, yang berprofesi sebagai ABK Kapal Kilat Maju Jaya 26 di Pelabuhan Muara Baru, Kecamatan Penjaringan.
"Ade diduga telah tewas tenggelam lantaran tercebur saat tertidur dari atas kapalnya," ungkap Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Robethus Yohanes De Deo Tresna Eka Trimana kepada awak media, malam.
Dijelaskan, awal mula kejadian saat korban bersama pria yang merupakan rekan seprofesinya, Sudomo (39) menyeruput jamu dan menyantap sate di Kade Timur Pelabuhan Muara Baru, hari Minggu (28/5/2017), sekitar pukul 20.00 WIB.
"Keduanya ingin sekedar melepas lelah lantaran baru sandarkan kapalnya, Sabtu (27/5/2017), sekitar 04.00 WIB," ungkap Robert.
Sudomo yang merupakan warga Pekalongan, Jawa Tengah, ini kemudian menyudahi minum jamu serta makan malamnya, lantaran terjadi hujan deras.
Sekitar pukul 23.00, keduanya pun kembali ke Kapal Kilat Jaya Maju 26, diketahui sering digunakan menangkap ikan di laut.
"Kemudian Slamet Sadikin (40) yang diketahui juga merupakan ABK Kapal tersebut, baru tiba di kapal sekitar pukul 00.00 WIB. Slamet, saat itu melihat korban (Ade) sudah tertidur pulas di kapal. Kemudian ABK lainnya Darminto (29) tiba ke kapal sekitar 01.30 WIB. Darminto pun, masih melihat korban tertidur di kapal. Disaat itu, Darminto pun tidur tepat di bawah Slamet," terang Robert.
Ditambahkan Robert, kemudian, telah tiba seorang pria yang juga ABK Kapal Kilat Maju Jaya 26, Erisusanto (23).
Pengakuannya Erisusanto, saat tiba di kapal, masih melihat korban (Ade) tertidur pulas sekitar 02.00.
Eri Susanto akhirnya tidur tepat di bagian atas korban.
Ketika pagi hari, semua saksi itu antara lain Sudomo, Slamet, Darminto, serta Erisusanto sudah bangun dan sempat ngobrol jika semalam seperti ada benda tercebur.
"Mereka tanpa menyadari korban sudah hilang dari kapal, mereka saat itu tetap melanjutkan kegiatannya yakni bongkar ikan seperti biasa," paparnya.