Tak berselang lama, kembali lagi terjadi hal yang sama dilakukan oleh oknum sopir angkot bahkan saat dilakukan pemeriksaan sang sopir justru melawan, dan tidak mau diperiksa.
"Yang ketiga juga sama, begitu juga saat masuk jalur busway, kita stop, namun tidak mau, justru sang sopir pasang badan dia, mana kayak orang mabok, tidak pake seragam pula, Nah otomatis anggota kita masuk, disuruh berhenti gak mau, petugas ambil kuncinya, gak mau malah gigit tangan anggota, tapi berhasil mengelak," jelasnya.
Setelah itu petugas pergi ke Terminal Kampung Melayu untuk mengejar sang sopir kabur, namun justru saat di Terminal sopirtersebut memanggil rekan seprofesinya.
"Justru saat kesana malah panggil grombolannya, mungkin sopirtembak kali tu yang sering nongkrong di sana, terus terjadi keributan," katanya.
Menurut Slamet, keributan tidak berselang lama, ketika beberapa petugas dan beberapa supir angkot lainya mencoba melerai.
Namun Slamet mengatakan akan mencoba melakukan pembinaan terhadap sopir angkot agar mereka tetap mematuhi peraturan lalu lintas, bahkan jika memang kedapatan kendaraan yang tidak dilengkapi dengan surat-surat ia pun tak segan akan menindak.
"Paling nanti kami akan lakukan pembinaan aja, kalo kena operasinya salah, ya kami tindak, sedangkan saya sudah wanti wanti kepada supir angkot yang kabur kalo kamu melanggar aturan, paling kamu di BAP dan ditilang, jangan kabur kaburan bahaya, akhirnya mereka menerima saran yang saya berikan namanya si torus," katanya.