TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rojali, marbot di Musholla Al Hidayah, Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sama-sekali tak menyangka, MA, pria yang dia tangkap setelah dikejar bersama warga karena diduga melarikan mesin amplifier milik musholla tempatnya mengabdi pada siang itu, malam harinya menjadi korban aksi anarkis warga.
Warga beramai-ramai membakar MA hingga badannya gosong, dan tewas.
DItemui Tribunnews, Sabtu (5/8/217) siang, Rojali mengaku baru sadar sound system musholla yang berada di ruang samping imam, hilang setelah MA meninggalkan musholla dengan membawa sepeda motor.
"Saya bilang ke mamang (paman) saya, ada kok tadi. Saya adzan Ashar kan pakai itu. Saya cek ke dalam, ternyata memang enggak ada," ujar Rojali.
Baca: Pengakuan Pengurus Musala Soal Pencurian Ampli hingga Pria Dibakar: Demi Allah, Itu Biadab Sekali!
"Saya baru ingat ada laki-laki itu karena hanya dia sendirian yang masuk ke sini terakhir. Saat salat Ashar pun saya hanya berdua sama anak saya," jelas pegawai perusahaan minyak sawit di Pondok Ungu itu.
Karena tahu amplifier musala telah hilang, Rojali memberitahukan kepada sejumlah pemuda setempat untuk melakukan pencarian terhadap MA yang diduga sebagai pelaku pencuri amplifier musala.
Ia hanya menyebut MA mengendarai sepeda motor bebek merk Revo warna merah.
Selain itu, diperkirakan amplifier yang dibawa akan tampak dari luar jika dibawa dengan sepeda motor.
Ia bersama belasan pemuda dengan mengendarai sekitar tujuh sepeda motor berpencar keliling desa untuk mencari MA.
Baca: Jadi Viral! Video Ibu Pengemudi Ojek Online Sedang Makan, Netizen Terharu Lihat Perjuangannya
"Ampli-nya lumayan besar. Jadi saya pikir akan ditaruh di antara jok motor dan setang. Saya mintakan bantuan untuk menemui sepeda motor bebek warna merah," kata dia.
Lihat motor merah
Di tengah perjalanan kembali ke musala, Rojali melihat sepeda motor dan pengendara dengan ciri-ciri seperti yang ditemuinya di musala.