“Katanya sih mau dibawa ke Ciamis,” ucapnya.
Sementara satu anak laki-laki Indria lainnya yang sudah menempuh kelas II SMA, tetap berada di rumah pamannya yang berada di Bekasi untuk meneruskan sekolahnya.
Saat ini, rumah kontrakan type 45 yang didominasi cat merah muda itu tidak lagi dihuni. Garis polisi tetap terpasang di depan rumah. Begitu juga jemuran pakaian yang usai dicuci oleh Indria sehari sebelum dia tewas ditembak suaminya yang masih terlihat di depan pintu rumah.
Petugas keamanan setempat mengatakan tidak ada lagi pihak keluarga baik dari Indria ataupun Akbar yang datang untuk sekedar melihat rumah. Hanya beberapa kali pihak kepolisian dari Polres Bogor dan Polsek yang datang untuk mengabadikan kondisi rumah.
“Paling polisi saja. Keluarga belum ada yang datang lagi,” jelasnya.
Dia mengatakan beberapa hari ke depan, pihak kepolisian akan menggelar rekonstruksi mengenai pembunuhan yang terjadi.
“Kabarnya sih tidak lama lagi. Tapi waktu pastinya belum tahu,” tukas petugas keamanan setempat.