"Saya sih santai aja, karena pasti ada saja yang bilang salin copy paste dari internet, pasti papahnya (Akbar Faisal) yang tulis sendiri bukan saya. Tulisan saya ga bagus kurang jelas ya gpp. Masih banyak yang suka tulisan saya daripada yang benci," katanya.
Perempuan yang bercita-cita ingin menjadi diplomat ini sejak kelas 5 SD hobi menulis dan membaca berbagai buku atau novel Fiksi.
"Suka menulis sejak kelas 5 SD. Aku suka baca buku yang mana aja yang penting fiksilah," ujar Dinda.
Dinda juga mengatakan ia tak memiliki penulis buku favorit, karena menurutnya semua buku atau novel memiliki cerita sendiri-sendiri.
"Aku ga punya penulis favorit, spesifik siapa gitu karena semua penulis itu bagus karena punya cerita sendiri," kata Dinda.
Baca: Polda Metro Jaya Bubarkan Seminar di LBH Jakarta
Ia mengaku tidak memiliki cita-cita ingin menjadi politisi seperti sang ayah, karena ia tidak mengerti politik.
"Papah sering ajak diskusi, kadang-kadang masuk akal, kadang-kadang gak ngerti," ucap Dinda.
Saat ini Dinda sedang menyelesaikan novel perdananya.
"Novel ini dalam bahasa Inggris. Ceritanya tentang anak perempuan yang kehilangan saudaranya saat perang dan ia masuk ke dalam dimensi peperangan itu serta menjadi orang yang dapat menyelesaikan perang itu sendiri," ujar Dinda.
Sebelumnya mengakhiri wawancara Dinda menitipkan pesan bagi anak muda Indonesia seusianya.
"Anak jaman sekarang sukanya liat medsos, liat make up atau kurang memperdulikan Indonesia, negaranya sendiri. Jadi aku ingin kita lebih peduli sama lingkungan sendiri, membantu orang lain, kita harus peduli dengan orang lain," kata Dinda.