Tapi pasar semi grosir ini membutuhkan tidak hanya sekedar lahan parkir yang luas, tapi juga akses memadai.
“Kalau sekarang parkiran hanya muat motor saja. Kapasitasnya mampu menampung 2.200 motor namun, itu sudah habis untuk parkiran pedagang, sehingga pembeli tidak terakomodir,” kata Arif.
Tapi revitalisasi blok G terkendala lahan untuk merelokasi pedagang.
Arif mengatakan sudah berulang kali mencari lahan untuk menampung para pedagang.
Baca: Isak Tangis Warnai Pemakaman Siswi Cantik Korban Pembunuhan Mantan Pacarnya
Awalnya pihaknya hendak meminjam lahan milik PT KAI seluas 3.000 meter persegi.
Namun permohonan ditolak dengan alasan sudah dipinjam pihak lain.
“Sekarang akhirnya kami putuskan berkomunikasi dengan salah satu anggota DPRD Provinsi Jakarta, Abraham Lunggana, untuk meminjam lahan milik komunitas di sini, agar pedagang bisa tetap berjualan sementara gedung Blok G direvitalisasi,” ucap Arif.
Bila gedung tersebut sudah jadi, maka para PKL yang kini diberikan ruang di atas pedestrian akan dikembalikan ke dalam gedung.
Baca: Jennifer Dunn Cengngesan Saat Digiring Dari Rumahnya ke Mobil Polisi
Sesuai rencana gedung tersebut akan mampu menampung sekitar 2.600 pedagang.
Adapun 2.200 di antaranya merupakan pedagang lama dan 400 lainnya merupakan pedagang baru yang sedang dalam tahap pendataan.
“Masih kami identifikasi para pedagang yang ada. Khawatir nama mereka ganda,” kata ucap Arif.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menyampaikan, penyediaan lahan sementara adalah upaya pemerintah agar tidak ada pedagang yang tidak jualan sementara revitalisasi gedung Blok G akan dilakukan.