Ia pun berujar bahwa kini ia tengah menderita penyakit komplikasi yang memaksanya untuk lebih sering beristirahat kala bekerja menjaga sekolah.
"Saya sakit mulai dari batuk, sesak nafas, darah tinggi, dada saya kerapkali sakit. Kepala sekolah suruh saya duduk aja di depan gapura kalau abis kerja. Kalau ada apa-apa bilang ke dia," ungkapnya.
Bersama dengan istrinya hingga kini ia tetap membanting tulang demi menghidupi kebutuhan hidupnya.
"Saya setiap hari kerja jam 1 sampe magrib buat saya sama istri saya hidup. Keempat anak saya alhamdulilah sudah berkeluarga tapi mereka merantau engga disini. Istri saya jualan nasi uduk," tutur Samsuri.
Baca: Guadalupe Palacios, Nenek Berusia 96 Tahun yang Mengenyam Pendidikan SMA di Mexico
Tak berselang lama, dua orang anak menghampiri sosok pria paruh baya itu.
Samsuri pun mendadak terbangun, kedua tangganya memegang tangan dua anak itu berjalan menyebrangi ingar bingar kendaraan di senja hari.
Dengan bermodalkan peluit di mulutnya, ia meniupkan peluit tersebut tanda para pengendara yang bergerak maju memelankan kendaraan.
Hingga mereka bertiga sampai dengan selamat di ujung sebrang jalan itu.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Sudah Berusia 82 Tahun, Samsuri Masih Gigih Bekerja untuk Penuhi Kebutuhan Hidup