Laporan Reporter Warta Kota, Fitriyandi Al Fajri
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota membentuk satuan tugas (satgas) anti hoaks atau kabar palsu.
Pembentukan satgas ini dilatarbelakangi oleh adanya surat kaleng berisi Perang Salib jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 27 Juni 2018 mendatang.
Surat yang ditulis dari umat kristiani di wilayah setempat mengajak Perang Salib bila ada pihak yang menyudutkan paslon nomor urut 1, Rahmat Effendi dan Tri Adhianto Tjahyono.
"Satgas khusus sudah kita terjunkan tadi malam dengan dibantu Polda Metro Jaya, dan sampai saat ini mereka belum pulang. Mudah-mudahan pelaku bisa segera ditangkap," kata Kapolrestro Bekasi Kota Komisaris Besar Indarto di kantornya, pada Sabtu (26/5/2018).
Indarto menegaskan, bakal menjerat pelaku dengan hukuman yang maksimal. Sebab penyebaran surat edaran tersebut bisa memecah belah bangsa, apalagi terdapat ajakan perang salib.
Baca: Terbukti Langgar Hak Paten, Samsung Harus Bayar ke Apple 539 Juta Dolar
"Saya imbau kepada masyarakat kalau melihat berita, tolong dicermati pakai logika apakah berita itu benar atau tidak," ujarnya.
Penjabat Wali Kota Bekasi Ruddy Gandakusumah mendukung upaya polisi dalam membentuk satgas guna menangkap pelaku penyebaran kabar palsu itu.
Menurut dia, pemerintah bersama aparat telah sepakat untuk menjaga kondusivitas Kota Bekasi menjelang Pilkada nanti.
"Apapun yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab ini, kami bertekad tetap menjaga keutuhan Kota Bekasi agar tidak terpengaruh dari berita-berita yang tidak benar," ujar Ruddy. (faf)