News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia Kirim Delegasi ke Paris

Penulis: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Delegasi Indonesia yang akan mengikuti sidang 7th General Assembly’ UNESCO PBB. Dari kiri; Sumari, S.Sn., Wahyu Wulandari, Ina Sofiyanti, Gaura Mancacaritadipura (Dalang), Drs. Suparmin Sunjoyo (Ketua Umum SENAWANGI), Dra. Eny Sulistyowati S.Pd, MM (Seniman Tari), dan Eddie Karsito (penggiat budaya).

Dalang Gaura Mancacaritadipura, anggota dari delegasi Indonesia, pada kesempatan yang sama menyampaikan, konvensi ini mengubah paradigma yang tadinya hanya mengurusi peninggalan sejarah yang kasat mata, seperti; candi, patung, alat musik, atau artefak lainnya.

“Warisan budaya tidak saja berwujud monumen-monumen atau sekumpulan objek, tapi juga mencakup tradisi atau ekspresi budaya yang masih terpelihara, diwarisi dari nenek moyang dan diturunkan kepada generasi selanjutnya,” jelas Gaura Mancacaritadipura.

Sampai tahun 2005, terpilih sejumlah 90 elemen budaya yang ditahbiskan menjadi maha karya budaya dunia. Selanjutnya pada 2008 ditransfer ke dalam Representative List – termasuk Wayang yang diresmikan sebagai masterpiece pada tahun 2003 dan Keris pada 2005. Menyusul kemudian 76 elemen baru (termasuk Batik) di tahun 2009, dan 47 elemen di 2010 (termasuk Angklung).

Dalam hal ini SENAWANGI sebagai organisasi pemerhati budaya yang sudah diakreditasi, membantu UNESCO dalam hal pelestarian budaya tak benda; Intangible Cultural Heritage (ICH). “Kita punya kewajiban berpartispasi mengikuti sidang ini melalui forum NGO.

Pada rapat tersebut antara lain kita ikut membicarakan, menetapkan dan memutuskan apa yang akan menjadi kebijakan badan dunia ini, antara lain terkait dengan pelestarian dan pengembangan budaya Wayang,” ujar Gaura.

Satu hal penting, pada momen 7th General Assembly’ ini, kata Gaura, Indonesia diharapkan paling mengesankan, lewat performance Wayang Orang dan Wayang Kulit ‘Kresna Duta.’ Kolaborasi sejumlah seniman kelas dunia ini diharapkan benar-benar mendapat perhatian.

“Cerita ini ingin menyampaikan pesan perdamaian. Kresna menjadi subjek favorit dalam seni pertunjukan. Kresna merupakan duta pamungkas untuk perdamaian, agar tidak terjadi perang baratayuda. Saya kira ini relevan dengan situasi zaman,” papar dalang berkebangsaan Australia, yang kini menjadi Warga Negara Indonesia ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini