TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta berencana mulai membangun 13 rumah susun sewa (rusunawa) pada 2019. Hal ini disampaikan saat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI Jakarta 2019.
"Untuk pembangunan rusun kami usulkan ada di 13 lokasi," kata Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Meli Budiarto di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Senin (29/10/2018).
Rusun-rusun tersebut dibangun dengan skema pembiayaan multiyears. Lima dari rusun yang rencananya dibangun 2019 sudah pernah dianggarkan pada 2018.
Namun, pembangunannya gagal karena skema pembiayaan yang digunakan adalah single year.
Lima rusun yang gagal dibangun itu akhirnya dianggarkan lagi pada 2019.
Baca: Pesawat Lion Air yang Jatuh di Perairan Karawang Pagi Tadi Adalah Tipe Boeing 737 MAX 8
Lima rusun yang dimaksud adalah Rusun PIK Pulogadung, Rusun Jalan Inspeksi BKT, revitalisasi Rusun Karang Anyar, Rusun Cakung Barat, dan revitalisasi Rusun Penjaringan.
Sementara itu, 8 lokasi rusun lain adalah Rusun Jalan Padat Karya, revitalisasi Rusun Cipinang Besar Utara, Rusun Pulojahe, Rusun Kelapa Gading Timur, Rusun PIK Pulogadung tahap 2, Rusun Rorotan, Rusun Rawabebek, Rusun Yos Sudarso.
"Totalnya semua adalah 33 tower 7.819 unit," ujar Meli.
Semua rusun itu dibangun dengan skema multiyears 2 tahun dan 3 tahun. Rusunawa yang rencana pembangunannya 3 tahun adalah Rusun Penjaringan dan Rusun PIK Pulogadung. (Jessi Carina)
Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul: Gagal Tahun Ini, DKI Berencana Bangun 13 Rusun Mulai Tahun Depan