"Kita imbau masyarakat agar tak langsung percaya dengan informasi yang belum pasti kebenarannya. Dan tidak boleh main hakim sendiri karena bisa berakibat hukum dan merugikan masyarakat," lanjut Didik.
Sebagai informasi, kejadian berawal saat AK bertanya kepada seorang warga kontrakan petak 17 RT 05 di mana tempat bermain anak sekira pukul 10.00 WIB.
Lantaran tak dikenal, warga kembali bertanya alasan AK kenapa mencari tempat bermain anak padahal dia tak membawa anak.
Sebelum pergi, dia sempat menggendong kucing hingga akhirnya dilepaskan lalu berjalan menuju Situ Cilodong yang berjarak sekitar 10 menit dari lokasi.
Baca: Jenazah Karmin Korban Lion Air PK-LQP Diperkirakan Tiba di Pangkalpinang Pukul 09.52 WIB
AK mengaku hendak menculik dan sudah dua kali beraksi sebelum diamankan anggota Provost Divisi 1 Kostrad, Cilodong untuk meredam amuk warga.
Tak lama usai kejadian beredar video AK yang wajahnya terluka cukup parah berjalan depan TK AL-Kautsar beredar di media sosial dan berbagai grup WhatsApp.
Dalam video tersebut, seorang pria yang diduga merekam menggunakan handphonenya berkata "Penculikan anak di wilayah RT 05/RW 01 Kelurahan Kalibaru, Cilodong, Depok".
Video tersebut dibenarkan Ketua RW 01 Kelurahan Kalibaru Sanam Efendi memang berada di wilayahnya.
Namun dia menegaskan bahwa pria yang terluka itu tak terbukti hendak menculik anak.
"Itu salah paham. Memang pas ditanya warga mau menculik anak dia mengaku. Katanya anak yang diculik dibawa ke Situ Cilodong. Tapi enggak ada bukti kalau dia narik tangan anak atau mendekati anak," kata Sanam.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Polisi Pastikan Pria yang Gendong Kucing di Depok Bukan Penculik Anak