TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengendara yang kerap melintasi Jalan Rawa Jati Timur dan Jalan Purbaya, Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan pasti sudah tahu kawasan ini selalu macet.
Salah satu penyebabnya yaitu perlintasan sebidang yang mempertemukan jalan Rawa Jati Timur dan Jalan Purbaya.
Baca: Truk Anjlok di Perlintasan Kereta Citayam-Bojonggede Akibat Pengemudi Tidak Paham Kondisi Jalan
Sebab, sebanyak lima titik jalan dari berbagai arah akan bermuara di perlintasan sebidang tersebut.
Tak heran, kesemrawutan para pengendara acapkali tak terelakkan hingga menimbulkan penumpukan yang sangat lama.
Bukan saja pada waktu berangkat maupun pulang kerja, penumpukan kendaraan seringkali terjadi pada waktu siang hari.
Pemandangan sehari hari itu digambarkan oleh Lurah Pejaten Timur, Agus Letahiit saat melihat proses pembongkaran ratusan rumah untuk dibangun jalan tembus demi meredam kemacetan di titik itu.
"Ini setiap hari menyebabkan kemacetan yang luar biasa. Tersendat luar biasa di sini sejak dulu. Saat saya masih di kecamatan Pancoran sudah tahu kalau di titik ini mengalami kemacetan parah," bebernya kepada TribunJakarta.com pada Senin (21/1/2019).
Bahkan, warga Pejaten Timur yang bermukim di sekitar lokasi kerap mengeluhkan kondisi itu.
"Ada yang sampai nunggu 1 jam lamanya baru bisa nembus, warga di sini sudah banyak yang ngeluh mau keluar saja susah," ujarnya.
Tak hanya warga biasa yang mengeluhkan kondisi itu.
Orang nomor satu se-Indonesia, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi pun ikut serta merasakan kemacetan parah di perlintasan sebidang itu.
"Pihak BIN kan juga punya kepentingan untuk melalui jalan ini. Sampai Presiden RI pun turun ke lapangan jalan kaki dari mobil saking macetnya mau ke Kompleks BIN. Itu kejadian baru 2 tahun yang lalu. Tapi alhamdulilah berkah sekarang sudah mulai dibangun jalan," lanjutnya.
Baca: KRL Lintas Bogor Alami Gangguan Akibat Truk Anjlok di Perlintasan
Untuk mengurai kemacetan itu, Dinas Bina Marga dibantu oleh Kecamatan maupun Kelurahan membebaskan ratusan rumah demi dibangun sebuah jalan tembus menuju Tanjung Barat.
"Kalau nanti selesai dibangun luar biasa bisa terurai sampai 80 persen. Semoga bisa bermanfaat bagi warga luas. Terutama masyarakat Depok, yang dari Utara ke Selatan. Insya allah lancar," tandasnya.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Cerita Lurah Saat Presiden Jokowi Jalan Kaki Gara-gara Kemacetan di Perlintasan Kereta Pejaten Timur